DBD Serang Balita di Tayan Hulu, Komisi D DPRD Sanggau Dorong Pemkab Lakukan Ini
Padahal inikan sudah ada tanda-tandanya. Kita minta Pemkab konsisten untuk melakukan sosialisasi
Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Jamadin
Dikatakanya, jika sudah terlanjur terjadi kasus DBD, Dinkes akan mengambil langkah-langkah, diantaranya penyelidikan epidemiologi oleh petugas surveilen Puskesmas dibantu petugas Dinkes untuk mengetahui penularan yg sudah terjadi.
“Kedua, melakukan abatesasi di tempat penampungan air sulit sulit dikuras. Ketiga, melakukan foging untuk membunuh nyamuk dewasa. Keempat, melakukan penyuluhan tentang psn dengan cara 3M Plus pada setiap kesempatan, ” pungkasnya.
Kasus DBD yang menyerang Balita hingga anak-anak membuat sejumlah warga khwatir. Satu diantara warga Setompak, kecamatan Kapuas, Sanggau, Lusi mengaku sangat khwatir dengan adanya kasus DBD ini.
“Apalagi saya mempunyai anak kecil, sangat was-was kita. Walaupun kita sudah melakukan 3M plus, kita harap agar dilakukan fogging untuk membunuh nyamuk. Lebih baik pencegahan dari pada mengobati, ” tuturnya.
Warga lainya, Inosensia. Ia juga megaku khwatir dengan adanya kasus DBD ini. apalagi saat ini sudah beberapa hari terjadi hujan, otomatis membuat air tergenang, dikhwatirkan akan menjadi tempat untuk nyamuk.
“Kita harap agar tetap rutin melakukan fogging untuk mencegah terjadinya DBD ini. Baiknya mencegah terlebih dahulu ketimbang mengobati. Karena memang sangat berbahaya DBD ini, ” pungkasnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/robby-sugianto_20171030_212140.jpg)