Proses Pemilihan Kades Betenung Diduga Curang
Dugaannya itu setelah dirinya dinyatakan tidak lulus pada tes akademik terhadap semua calon Kades Betenung beberapa waktu lalu.
Penulis: Subandi | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Subandi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG – Proses pemilihan kepala desa (Kades) Betunung Kecamatan Nanga Tayap diduga dilakukan secara curang.
Ini diungkapkan warga Desa Betunung, Hasan Asari Oramahi yang ikut juga mencalonkan diri sebagai Kades itu.
“Saya menduga ada kecurangan pada proses pemilihan Kades Betunung,” katanya kepada awak media di Ketapang, Selasa (24/10/2017).
Dugaannya itu setelah dirinya dinyatakan tidak lulus pada tes akademik terhadap semua calon Kades Betenung beberapa waktu lalu.
(Baca: Keren! Pontianak Bejuta Mimpi by Musisi Pontianak, Simak Videonya )
Pada hal ia merasa bisa menjawab hampir semua soal yang diberikan panitia pada tes tersebut.
“Saya yakin bisa menjawab hampir semua soal-soal yang diberikan. Di antara 50 soal hanya sembilan yang saya ragu. Sedangkan nilai yang dinyatakan lulus paling tinggi hanya 60 lebih dan yang lainnya hanya 50 an,” ungkapnya.
(Baca: Banyak Belum Tahu, Ini Sejarah Berdirinya Tugu Digulis, Ceritanya Bikin Haru )
Sebab itu ia merasa terkejut kenapa panitia menyatakan dirinya tak lulus.
Terlebih terhadap delapan calon yang mengikuti tes dan lima dinyata lulus.
Di antara yang lulus itu satu menggunakan ijazah paket.
Bahkan tiga calon yang lulus hanya menggunakan surat keterangan ijazan hilang.
“Sebab itu kami menduga ada permainan untuk menjatuhkan saya. Lantaran kandidat yang kuat pada pemilihan itu hanya saya dan pak Asmano,” ucapnya.
“Pada hal saya dan Pak Asmono jelas menempuh pendidikan formal. Sedangkan yang tiga dari lima orang calon yang dinyatakan lulus validasi sekolahnya meragukan,” lanjutnya.
Terlebih panitia di tingkat desa dan kecamatan menyatakan jika yang layak lolos administrasi hanya empat calon di antaranya ia dan Asmono.
Tapi panitia tingkat kabupaten tak mau mendengarnya sehingga tetap delapan calon mengikuti tes akademik.
“Jadi saya dan beberapa calon lain yang tidak lulus tes merasa ada kejanggalan. Sebab itu kita mendesak proses pemilihan Kades Betung ditinjau dan dites ulang. Kalau tidak kita akan melakukan boikot agar pemilihan Kades Betenung ditunda,” tegasnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/pilkades_20160722_142323.jpg)