Waspada! Pesan Penipuan Berseliweran, Kapolsek Pontianak Utara Imbau Warga Lakukan Ini

Pesan-pesan penipuan masih kerap berseliweran melalui pesan singkat (SMS) dan media sosial (medsos).

Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Nasaruddin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Rizky Prabowo Rahino
Kapolsek Pontianak Utara Kompol Ridho Hidayat SIK saat diwawancarai Tribun Pontianak di Mapolsek Pontianak Utara, Selasa (3/10/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Pesan-pesan penipuan masih kerap berseliweran melalui pesan singkat (SMS) dan media sosial (medsos).

Bentuknya beragam, mulai dari yang klasik yakni “Mama Minta Pulsa”.

Lalu, permintaan transfer uang ke nomor rekening tujuan tertentu seperti minta bantuan mengatasnamakan pejabat, keluarga dan orang lain atau uang tanda jadi membeli barang.

(Baca: Ini Sebaran Tenaga Kerja Asing di Mempawah, Ada yang Berprofesi Dosen )

Ada juga berupa pesan undian berhadiah dari perusahaan bonafit dan ragam lainnya.

Kapolsek Pontianak Utara, Kompol Ridho Hidayat SIK tidak menampik masih saja ada masyarakat jadi korban kejahatan modus penipuan.

“Di Pontianak Utara ini, pernah terjadi 3-4 kasus penipuan melalui ponsel,” ungkapnya kepada Tribun Pontianak di Mapolsek Pontianak Utara, Selasa (3/10/2017).

(Baca: IKEH 69 - 4 Fakta Terbaru Ini Bikin Kamu Geleng Kepala, Pendidikan 9 Anggotanya Terungkap )

Kompol Ridho menerangkan rata-rata masyarakat yang menjadi korban percaya begitu saja dengan pesan atau telepon yang diterimanya dari oknum penipu melalui ponsel.

Rasa langsung percaya ini jelas tidak tepat. Masyarakat harus lakukan langkah kroscek agar informasi yang diterima akurat dan valid.

“Komunikasikan terlebih dahulu dengan Bhabinkamtibmas atau masyarakat lingkungan setempat. Ini agar tidak jadi korban penipuan,” katanya.

(Baca: Cegah Kenakalan Remaja, Disdikbud Provinsi Apresiasi Gelaran Turnamen Voli SMAN 7 )

Seperti contoh, ketika masyarakat menerima pesan atau telpon yang menyatakan anggota keluarganya masuk rumah sakit karena kecelakaan.

Berkaca dari beberapa kasus, biasanya si penipu akan meminta kiriman uang via transfer usai penerima pesan menanggapi.

“Seharusnya ini perlu didalami apakah benar atau tidak. Tentu harus kroscek dengan kenyataan sebenarnya. Jika betul, lakukan upaya. Kalau tidak berarti itu pidana penipuan. Ingat, penyesalan datang terakhir, kalau datangnya awal itu pendaftaran,” kelakarnya.

(Baca: Pinky Girlshop Pilih Jual Produk Legal, Ingatkan Konsumen Waspada Krim Wajah Palsu )

Kapolsek menegaskan pihaknya telah melakukan langkah-langkah agar masyarakat yang berada di wilayah hukum Polsek Pontianak Utara mengerti dan mawas diri.

Penyebaran informasi ke masyarakat terus digenjot guna kurangi potensi korban penipuan.

“Kami terjun langsung ke tempat-tempat ibadah untuk menyampaikan tentang modus-modus kejahatan yang dilakukan para pelaku. Tidak hanya penipuan, termasuk narkoba dan tindak pidana lainnya,” jelasnya.

(Baca: Diduga Mabuk Berat! Oknum Polisi Tembak Bagian Sensitif Seorang Wanita Pemandu Lagu Karaoke )

Mantan Kapolsek Pontianak Selatan ini juga mengimbau masyarakat agar memanfaatkan keberadaan personel Bhabinkamtibmas untuk saling koordinasi dan komunikasi.

“Adanya Bhabinkamtibmas itu guna memotong waktu panjang untuk berkoordinasi. Masyarakat bisa manfaatkan itu. Satu kelurahan, ada satu Bhabinkamtibmas,” tukasnya.

(Baca: Jonru Ginting Ditahan! Beredar Surat Terbuka Buat Karni Ilyas, Ramai Pembicaraan )

Satu di antara masyarakat Siantan Hulu, Bunaiyah (35) mengaku masih kerap dapatkan pesan penipuan melalui ponselnya.

Namun, ia memilih mengabaikannya dan tidak termakan bujuk rayu si oknum penipu yang menjanjikan hadiah.

“Risih juga pas pesan-pesan seperti itu masuk. Dapat hadiah lah, dapat ini lah, dapat itu lah. Minta kirim pulsa lah. Saya sih abaikan saja. Banyak dah kejadian kena tipu gitu,” katanya.

(Baca: Seorang TKW Asal Indonesia Tewas di Lorong Jembatan Hongkong Setelah Melakukan Ini )

Bunaiyah mengaku terkadang hadiah yang dijanjikan memang menggiurkan. Namun, dia tak langsung percaya.

“Saya tanya ke suami, kadang ke anak. Ndak langsung di-iya-kan,” tukasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved