Tanggapi Ditolaknya Klaim Asuransi Allianz, Ini Kata Nasabah Asuransi di Kota Pontianak
Kasus klaim nasabah yang ditolak oleh PT Asuransi Allianz Life Indonesia Tbk mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap asuransi.
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Nasaruddin
"Bapak ikut ajakan rekan. Makanya penjelasannya tidak secara langsung didapatkan. Tapi pihak asuransi juga tercoreng karena adanya agent yang tidak bertanggungjawab," ujar Salmi.
(Baca: Pemerintah Desa Lubuk Dagang Tak Akan Kunker Jika Tak Prosedural )
Berbeda dengan Yuli Astuti (29) yang mendapat pengalaman memuaskan sebagai nasabah asuransi.
Sebagai masyarakat kata Yuli, perlu pengetahuan lebih terhadap berbagai produk tak terkecuali asuransi.
"Paling tidak kalau tidak memahaminya, baca kembali polis. Sebelum menjadi nasabah juga harus kritis banyak bertanya agar jelas manfaat yang didapatkan termasuk cara klaim," ujarnya.
(Baca: Hingga September Rabies di Sanggau Capai 826 Kasus, Sembilan Orang Meninggal Dunia )
Meski sang suami yang bekerja di salah satu perusahaan swasta merupakan karyawan tetap dengan fasilitas BPJS Kesehatan.
Ia mengaku tetap menjadi peserta asuransi diluar BPJS Kesehatan bersama sang anak.
"BPJS Kesehatan juga peserta tapi juga tercover asuransi lain. Saat melahirkan saya gunakan dan anak sakit juga gunakan fasilitas asuransi semuanya mudah tanpa kendala," ujar Yuli.
(Baca: Pemerintah Desa Pendawan Utamakan Prinsip Transparansi )
Mengenal produk asuransi kata Yuli memang harus jeli. Terutama agen yang menawarkannya harus dikenal dan transfer dana harus ke rekening perusahaan.
Ia mengaku ada berbagai kelebihan asuransi umum yang didapatkan nasabah.
(Baca: Wakil Sintang Pesta Gol di Laga Lanjutan LSN Tingkat Kalbar )
"Benefitnya banyak sekali, terutama urusannya mudah, tidak dipersulit dan tidak terbatas. Jadi tidak ada salahnya berasuransi asalnya jeli dan kritis agar memahami produknya," pujinya.