Hingga September Rabies di Sanggau Capai 826 Kasus, Sembilan Orang Meninggal Dunia
“Katakan ada 800 dusun. Setiap dusun mengkoordinir 15-20 KK. Tinggal kita jadwalkan.
Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Jamadin

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Hendri Chornelius
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Kepala Dinas Kesehatan Sanggau, Jones Siagian menyampaikan, hingga akhir September 2017, infeksi virus rabies di Sanggau mencapai 826 kasus dan sembilan orang di antaranya meninggal.
Jones mengakui, langkah-langkah yang diambil dalam penanganan kasus tersebut sudah tepat.
“Artinya dari persentase itu, kesimpulannya kita, di hilir, langkah-langkah yang diambil sudah pas. Tinggal di hulunya,” katanya.
Jones menjelaskan, pada saat rapat bersama dengan DPRD, bulan lalu, Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Sanggau mengaku kekurangan tenaga untuk melakukan vaksinasi hewan.
Penanganan rabies dibagi menjadi dua, yakni hulu dan hilir. Di hulu merupakan kewenangan Disbunak, untuk menvaksin hewan. Sementara Dinkes menangani di hilir. Artinya para pasien yang telah tertular virus tersebut.
(Baca: Wakil Sintang Pesta Gol di Laga Lanjutan LSN Tingkat Kalbar )
Dalam rapat itu, Jones menjelaskan, sempat menawarkan tenaga kesehatan yang notabenenya di bawah Dinkes, membantu Disbunak memvaksin anjing. Mengingat penyebaran virus ini sudah massal, tidak mungkin hanya mengandalkan tenaga dari Disbunak.
“Diskes kan di semua desa punya bidan. Tapi pastikan dulu pengamanannya sebelum divaksin. Artinya bidan tahu lah, tiap bulan melakukan imunisasi bayi maupun ibu hamil, kalau hanya anjing saja kan tidak masalah. Tinggal dikasih tahu saja mana lokasi yang akan divaksin,” tegasnya.
Namun yang harus dilakukan sebelum melakukan vaksinasi, adalah mendata jumlah anjing seluruh Kabupaten Sanggau. Didata KK mana saya yang memiliki anjing. Kepala Desa dan Kepala Dusun juga harus dilibatkan.
“Katakan ada 800 dusun. Setiap dusun mengkoordinir 15-20 KK. Tinggal kita jadwalkan. Karena ada bidan kan, tinggal droping lalu vaksin. Artinya kalau itu bisa lakukan, akan cepat menurun,” pungkasnya.