Viral Sosial Media
Terjaring Razia saat Ikut Turnamen Dota Dunia, Berikut Percakapan Netizen dengan Sutarmidji
di warnet gamer DOTA tidak ada namanya anak kecil boleh main diatas jam 7 mlm.
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Satu di antara akun sosial media Twitter @rriiadii mempertanyakan kebijakan pihak Pemkot Pontianak yang merazia warnet dan tempat dilaksanakanya turnamen DOTA kepada Wali Kota Pontianak, Sutarmidji yang mempunyai akun @BangMidji.
Pertanyaan warganet yang tampak meluapkan kekesalannya tersebut, di-posting-nya Sabtu (2/9/2017) langsung menuju akun Wali Kota Pontianak, Sutarmidji.
Bahkan pada pertanyaan pada tweet tersebut pula, akun Twitter @BangMidji pun membalas dengan dua kali dan jawaban yang berbeda.
(Baca: Sopir Angkutan Umum Sambas Wakili Kalbar Ikuti Abdi Yasa Teladan Tingkat Nasional, Siapa Dia? )

Berikut percakapan dari akun @rriiadii yang mempunyai nama Agus P dengan Wali Kota Pontianak, Sutarmidji.
"@BangMidji pak wali... boleh nanya gak? Pak wali tau nggak turnament dunia namanya DOTA? kami lg turnament bawa nama Indonesia di Razia.
@BangMidji Besok2 mohon Pak Wali Update buat Teknologi dan Buka Google... jgn jadikan Warnet sapi perah Razia Satpol PP. Jd org baik aja di razia,hebat," tulis akun tersebut pada Sutarmidji.
Wali Kota Pontianak dua periode tersebut pun membalas pertanyaan dan pernyataan akum Twitter Agus P.
"@rriiadii jgn hanya kepentingan usaha anda aja difikirkan.Hak org lain juga hrs dihormati. Pol PP akan tetap razia dan tutup warnet yg langgar aturan," timpalnya.
Lantas, akun Agus P pun kembali membalas statment dari Bakal Calon Gubernur Kalbar tersebut.
"@BangMidji Saya bukan pemilik warnet, tapi saya gamer Dota yg didiskualifikasi gara razia satpol PP saat Turnament Dota se Asia.Justru saya yg tanya.
@BangMidji Makanya saya minta bapak jgn jd Katak dlm tempurung, logika aja pak. Jgn nnti jajaran bapak minum air jeruk yg manis, bapak dikasi asam aja," tuturnya.
Bang Midji, sapaan akrab Wali Kota Pontianak ini pun kembali membalas.

"@rriiadii gak ada yg peras warnet. Klu anak sklh dibiarkan ke warnet apa anda setuju. Atau warnet 24 jam ?,"tulisnya.
Mendapat komentar dan pertanyaan dari Wali Kota Pontianak tersebut, kembali akun twitter Agus P pun membalas.
"@BangMidji Pak 1. di warnet gamer DOTA tidak ada namanya anak kecil boleh main diatas jam 7 mlm. 2. Yg namanya Turnament Dunia disesuaikan Jam dunia,
@BangMidji 3. Ini turnament membawa bendera Indonesia. 4. Ini bukan judi atau hal negatif bersifat asusila 5. Ini merupakan devisa bagi Indonesia,
@BangMidji 6. Usaha Warnet jgn dikonotasikan negatif. 7. Coba Bapak Cek di Google tentang Turnament DOTA,
@BangMidji 8. Mereka berusaha berbuat baik mencari rejeki melalui Turnament dunia. Bukan mencuri atau berjudi. 9. Dota tidak prnah dimainkan anak Kecil,
@BangMidji Mana Motto bapak mau membangun segala jenis usaha untuk Pontianak? Kalo Warnet saja jd sasaran Razia Satpol PP,
@BangMidji Dan sekedar untuk diketahui oleh Anda..hanya Pontianak satpol PP selalu Razia Warnet,
@BangMidji Buka Google, baca kalo Philipina bisa menembus Dunia melalui Turnament Dota. Atau Anda gak pernah mau tau perkembangan dunia?," tegas akun Agus P kepada Sutarmidji.
Besarkan pantaun terakhir, akun sosial media Twitter Sutarmidji ini pun tidak kembali membalas cuitan akun twitter Agus P.