Tewas Dibacok
6 Fakta Pembacokan Berujung Kematian di Pontianak Timur, Nomor 3 Mengerikan
Pengendara, anak-anak hingga dewasa bahkan pria berseragam polisi melihat Lojeng berjuang menahan sakit di bagian tubuhnya.
Penulis: Marlen Sitinjak | Editor: Marlen Sitinjak
TRIBUNPONTIANAK.co.id/Marlen Sitinjak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Rabu (12/7/2017) pagi, warga Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), dihebohkan perkelahian berujung kematian, di Depan Mini Market Nora Nori Jalan Tanjung Raya I Kecamatan Pontianak Timur.
Kesibukan warga di pagi itu berubah menjadi sangat mengerikan.
Saparudin atau Lojeng (40), yang menjadi korban pembacokan dalam perkelahian tersebut tergeletak di jalan raya.
Video saat korban berjuang melawan kematian di jalan raya sempat viral di jejaring Facebook.
Baca: Inilah Foto-foto Tersangka Pembacok Warga Pontianak Timur Hingga Tewas
Pengendara, anak-anak hingga dewasa bahkan pria berseragam polisi melihat Lojeng berjuang menahan sakit di bagian tubuhnya.
Lojeng sempat menegakkan kepala, kemudian berbalik, kemudian menengadah.
Dalam beberapa waktu, tidak satu pun orang yang berani mendekat atau menyentuh korban.
Ajal menjemput, sekalipun sempat dibawa ke rumah sakit.
Berikut ini 6 fakta kasus perkelahian berujung kematian Lojeng:
1. Aksi Kejar-kejaran
Korban Saparudin atau Lojeng bersama rekannya Sidik (28), warga Kampung Beting, Tanjung Raya 1 Kecamatan Pontianak Timur yang mengalami luka bacok di tangan kiri.
Dua orang tersebut terlibat perkelahian dengan AL (40) warga Gang Angket, Tanjung Hilir Kecamatan Pontianak Timur serta dua rekannya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, sebelum perkelahian antara korban dan pelaku sempat terjadi aksi kejar-kejaran.