POM Gelar Aksi Damai

BREAKING NEWS: FPI Kalbar Tegaskan Kehadiran Ulama untuk Memberi Pencerahan

Kondisi kemarin itu kalau memang aparat beralasan situasi tidak kondusif, sangat keliru sekali

Penulis: Tito Ramadhani | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ TITO RAMADHANI
Sejumlah tokoh dari berbagai organisasi tampak hadir bersama ratusan massa yang tergabung dalam Persatuan Orang Melayu (POM), saat menggelar aksi damai di bundaran Sebelas Digulis, Jalan Jend A Yani, Pontianak, Sabtu (6/5/2017) sekitar pukul 16.00 WIB. 

"Sudah begitu, sebelum beliau mengambil keputusan untuk memulangkan, beliau-beliau khususnya dari pihak kepolisian, dari Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif, mereka sebelumnya mengadakan pertemuan, itu tidak pernah mengajak kami bertemu berdiskusi bersama, itu yang sangat kami sayangkan," ucapnya.

Baca: Apapun Hasilnya, Mantan Pemain Tetap Dukung Persipon

Sy Kurniawan menyatakan, FPI menjunjung tinggi perdamaian, menjaga kondusifitas situasi keamanan dan ketertiban di NKRI, serta mampu menjaga toleransi yang telah terbangun selama ini.

"Kami siap menjunjung tinggi perdamaian, itu komitmen kami, harga mati di dalam FPI. Kedua, NKRI itu harga mati, berkaitan dengan toleransi dan Bhinneka Tunggal Ika, jangan ragukan kami, FPI insya allah terdepan dalam hal ini. Sekarang harus kita lihat kenyataan dan bukti fakta, bahwa komunis sudah masuk di tubuh partai-partai tertentu, sudah masuk di dalam elemen-elemen tertentu, untuk itu yang paling benci dengan ulama dan paling sakit hati dengan yang namanya agama, itu adalah komunis dan sekuler. Disadari atau tidak disadari, hal ini sudah masuk di Indonesia, khususnya di Kalbar. Makanya mereka menolak ulama-ulama masuk ke Kalbar, karena ulama memberikan pencerahan yang baik, menyadarkan kepada umat bahwa pentingnya agama," urainya.

Ia menambahkan, saat ini pihaknya masih bersabar, namun jika dikemudian hari ada masyarakat yang menyuarakan menolak adanya acara dari kelompok lain, maka pihak kepolisian diharapkan dapat mengakomodir pernyataan tersebut, dan melarang kelompok masyarakat menggelar kegiatannya.

"Umat Islam masih bersabar dan mampu untuk masih menghargai pihak kepolisian. Kami ikut insya allah. Tapi jangan sampai salahkan umat Islam, kalau nantinya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, dalam arti kalau nanti pada saat mereka membuat acara, ada statemen dari masyarakat, umat Islam yang tidak menerima juga untuk mereka mengadakan acara, jangan juga disalahkan," sambungnya.

Aksi yang digelar puluhan massa di Bundaran Untan, Jalan Ahmad Yani, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (6/5/2017) sore. Mereka bereaksi terhadap batalnya kedatanga dua imam besar FPI pada Jumat malam.
Aksi yang digelar puluhan massa di Bundaran Untan, Jalan Ahmad Yani, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (6/5/2017) sore. Mereka bereaksi terhadap batalnya kedatanga dua imam besar FPI pada Jumat malam. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved