Pertama di Dunia, Shampo dari Sarang Burung Walet

Brand shampo yang diberi nama Swalles Shampoo tersebut dibuat dalam dalam dua jenis, yakni Swalles Shampoo dengan warna hijau kusus untuk rambut....

Penulis: Anesh Viduka | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK/ANESH VIDUKA

Awal peluncuran prodak ini, Felis bersama sang suami mengaku banyak mendapatkan tantangan,dimana oarang-orang cenderung menganggap mindset orang-orang Indonesia tidak terlalu dihargai, kecenderungannya konsumen selalu menganggap produk luar selalu lebih baik.

"Dari itu saya ingin mengatakan coba kita menjadi tuan di negara kita sendiri, coba kita bangga dengan produk kita sendiri, hargai apa yang menjadi jerih payah kita sendiri, karena biar gimanapun produk ini juga akan sangat membantu, seperti perkembangan UKM di Indonesia, artinya kita bisa menjadi tuan rumah dinegara kita sendiri," Kata Felis.

Kemudian dalam penjualannya, ia mengaku banyak mengalami kendala seperti penolakan, banyak yang membandingkan produknya dengan produk luar negeri, tapi itu tidak membuat ia dan sang suami patah semangat.

"Kami terus mengedukasi orang-orang untuk menggunakannya, bahwa shampoo ini sangat bermanfaat mengatasi permasalahan rambut, dan faktanya setelah itu 95 persen dari pembeli merasakan sangat puas, jadi tingkat kepuasannya sangat tinggi, dan dibuktikan dengan permintaan ulang yang sangat tinggi, Tidak mudah memang untuk menjual ini, bahkan kami banyak mendapat persaingan yang tidak sehat,itu tantangan lah buat kami, untuk mengedukasi orang bahwa produk yang bersumber dari alam akan sangat baik," katanya.

Menurutnya, dari segi kualitas, shampo ini tidak kalah sama sampo-sampo produk luar negeri, faktanya sejak diluncurkan pada 2015 silam, Swaless shampoo sudah dibeli beberapa konsumen dari luar negeri seperti Malaysia, Singapur, Taiwan,Australia, Vietnam, Hongkong bahkan korea.

"Sebenarnya dari Australia banyak permintaan, tapi kami terkendala oleh biaya pengiriman, biaya pengiriman ke Australia itu untuk 1Kg saja bisa Rp1-2 juta, kendala kita disitu. Jadi rata-rata pembeli dari Australia itu adalah orang Indonesia yang sudah berdomisili di sana, jadi mereka biasanya nitip beli sama keluarganya yang disini, mereka beli juga untuk dipakai sendiri bukan untuk dijual lagi," katanya.

Ia juga sempat mendapat tawaran dari konsumen Australia untuk menjual produknya di sana,lagi-lagi kendalanya di pengiriman.

"Kalau untuk dijual keluar kan pengiriman dalam jumlah besar sementara inikan projek usaha rintisan, jadi belum bisa sebesar itu, karena kalau kirim ke sana harus main kountenairan, selain itu,kami juga lebih mengutamakan pasar dalam negeri,mengedukasi orang-orang betapa bagusnya manfaat dari sarang walet," ujar Felis lagi.

Karena kedepannya Felis bersama suami juga ingin mengembangkan produk ini melalui toko online, jadi pemasaran swalles shampo dijual lewat www.swalles.com atau via Instagram.

Untuk satu botol shampoo 250ml dibandrol harga Rp 170 ribu, untuk spa nya Rp 150 ribu, tapi kalau pembeliannya satu paket seharga Rp 300 ribu.

Kemudian untuk shampo ukuran 500ml perbotol Rp 300 ribu dan Rp 280 ribu untuk Spa, kalau pembelian satu paket Rp 550 ribu.

"Kami sangat bersyukur, karena ditahun pertama ini hasilnya sangat memuaskan,tingkat permintaan ulang nya mencapai 80 persen, dalam tahun pertama kami sudah mampu menjual sampai sekitar 30 ribuan botol, sebenarnya kebanggaan kami bukan tentang seberapa banyak yang terjual tapi lebih kepada visi kami untuk memanfaatkan sarang burung walet ini menjadi hal-hal yang bermanfaat bagi rambut dan kulit kepala," Ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved