Pertama di Dunia, Shampo dari Sarang Burung Walet

Brand shampo yang diberi nama Swalles Shampoo tersebut dibuat dalam dalam dua jenis, yakni Swalles Shampoo dengan warna hijau kusus untuk rambut....

Penulis: Anesh Viduka | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK/ANESH VIDUKA

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Anesh Viduka 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Untuk pertama kali di dunia, warga Pontianak membuat shampoo dari bahan baku sarang burung walet.

Brand shampo yang diberi nama Swalles Shampoo tersebut dibuat dalam dalam dua jenis, yakni Swalles Shampoo dengan warna hijau kusus untuk rambut berminyak kemudian yang orange untuk rambut yang kering, rusak setelah proses kimia.

Berawal dari rasa penasarannya terhadap mahalnya harga jual sarang burung walet, Frans bersama sang istri Felis Noviyana mulai mencari informasi terkait manfaat dan fungsi dari sarang burung walet itu sendiri dengan membaca beberapa artikel dan majalah tentang kesehatan yang mengupas tentang manfaat sarang burung walet bagi kesehatan.

"Dari artikel itu kami melihat betapa banyaknya manfaat sarang burung walet seperti Cell division inducing hormone , protein, zat besi,kemudian kandungan kolagennya tinggi, nah zat-zat tersebut adalah zat yang sangat dibutuhkan rambut terutama Cell division inducing hormone yakni zat yang bisa meregenerasi kulit atau sel didalam tubuh manusia, bayangkan kalau zat itu bekerja dengan baik didalam rambut atau dikulit kepala kita, manfaatnya sangat luar biasa, dari situ, kami mencoba mengolahnya sendiri, mengektraknya dicoba kepada pribadi kami sendiri,"Kata Felis Noviyana selaku CO Founder and COO Swalles Shampo, Jumat (28/4/2017).

Baca: Heboh! Eko Patrio Disebut Jadi Saksi Pernikahan Siri Ayu Ting Ting dan Raffi Ahmad

Selain itu, kata Felis hasil olahan pertama kali tersebut juga dicoba beberapa temannya yang mengalami masalah rambut seperti rontok, ketombe, rambut berminyak dan hasilnya sangat bagus, memberikan efek yang sangat positif terhadap masalah-masalah rambut.

Dari itu, ia langsung berinisiatif akan mengolah sarang burung walet menjadi shampoo.

Untuk mengolahnya,Felis mengaku butuh waktu setahun untuk tes laboratorium yang dimulai pada tahun 2014 silam yang dilakukan di salah satu perusahaan di Jakarta yang bekerjasama dengan pihaknya.

"Dari situ mereka membuat resepnya kemudian kami coba kualitasnya ternyata hasilnya belum terlalu bagus, kemudian ganti lagi dan seterusnya sampai percobaannya belasan kali baru mendapatkan hasil yang maksimal, dan ini (Swaless Shampoo) adalah hasil maksimal yang kami dapatkan,"Cerita Felis.

Setelah melewati beragam proses serta pengurusan legalnya,produk Swaless Shampoo benar-benar jadi dan bisa digunakan yaitu pada November 2015.

"Keunikannya adalah sampo ini satu-satunya didunia yang mengandung sarang burung walet dan vitamin E bead," kata Felis.

Selain mengekplor kekayaan alam Indonesia, pembuatan shampoo dari sarang walet ini juga bertujuan untuk menyelesaikan berbagai masalah rambut dan kulit kepala.

Sedangkan untuk mendapatkan bahan baku sarang waletnya di Kalbar ini ia mengaku sangat mudah, terlebih banyak teman dan keluarga yang peternak walet.

"apalagi di Kalbar dengar-dengar merupakan penghasil sarang walet nomor 1 terbesar di Indonesia," ujarnya.

Awal peluncuran prodak ini, Felis bersama sang suami mengaku banyak mendapatkan tantangan,dimana oarang-orang cenderung menganggap mindset orang-orang Indonesia tidak terlalu dihargai, kecenderungannya konsumen selalu menganggap produk luar selalu lebih baik.

"Dari itu saya ingin mengatakan coba kita menjadi tuan di negara kita sendiri, coba kita bangga dengan produk kita sendiri, hargai apa yang menjadi jerih payah kita sendiri, karena biar gimanapun produk ini juga akan sangat membantu, seperti perkembangan UKM di Indonesia, artinya kita bisa menjadi tuan rumah dinegara kita sendiri," Kata Felis.

Kemudian dalam penjualannya, ia mengaku banyak mengalami kendala seperti penolakan, banyak yang membandingkan produknya dengan produk luar negeri, tapi itu tidak membuat ia dan sang suami patah semangat.

"Kami terus mengedukasi orang-orang untuk menggunakannya, bahwa shampoo ini sangat bermanfaat mengatasi permasalahan rambut, dan faktanya setelah itu 95 persen dari pembeli merasakan sangat puas, jadi tingkat kepuasannya sangat tinggi, dan dibuktikan dengan permintaan ulang yang sangat tinggi, Tidak mudah memang untuk menjual ini, bahkan kami banyak mendapat persaingan yang tidak sehat,itu tantangan lah buat kami, untuk mengedukasi orang bahwa produk yang bersumber dari alam akan sangat baik," katanya.

Menurutnya, dari segi kualitas, shampo ini tidak kalah sama sampo-sampo produk luar negeri, faktanya sejak diluncurkan pada 2015 silam, Swaless shampoo sudah dibeli beberapa konsumen dari luar negeri seperti Malaysia, Singapur, Taiwan,Australia, Vietnam, Hongkong bahkan korea.

"Sebenarnya dari Australia banyak permintaan, tapi kami terkendala oleh biaya pengiriman, biaya pengiriman ke Australia itu untuk 1Kg saja bisa Rp1-2 juta, kendala kita disitu. Jadi rata-rata pembeli dari Australia itu adalah orang Indonesia yang sudah berdomisili di sana, jadi mereka biasanya nitip beli sama keluarganya yang disini, mereka beli juga untuk dipakai sendiri bukan untuk dijual lagi," katanya.

Ia juga sempat mendapat tawaran dari konsumen Australia untuk menjual produknya di sana,lagi-lagi kendalanya di pengiriman.

"Kalau untuk dijual keluar kan pengiriman dalam jumlah besar sementara inikan projek usaha rintisan, jadi belum bisa sebesar itu, karena kalau kirim ke sana harus main kountenairan, selain itu,kami juga lebih mengutamakan pasar dalam negeri,mengedukasi orang-orang betapa bagusnya manfaat dari sarang walet," ujar Felis lagi.

Karena kedepannya Felis bersama suami juga ingin mengembangkan produk ini melalui toko online, jadi pemasaran swalles shampo dijual lewat www.swalles.com atau via Instagram.

Untuk satu botol shampoo 250ml dibandrol harga Rp 170 ribu, untuk spa nya Rp 150 ribu, tapi kalau pembeliannya satu paket seharga Rp 300 ribu.

Kemudian untuk shampo ukuran 500ml perbotol Rp 300 ribu dan Rp 280 ribu untuk Spa, kalau pembelian satu paket Rp 550 ribu.

"Kami sangat bersyukur, karena ditahun pertama ini hasilnya sangat memuaskan,tingkat permintaan ulang nya mencapai 80 persen, dalam tahun pertama kami sudah mampu menjual sampai sekitar 30 ribuan botol, sebenarnya kebanggaan kami bukan tentang seberapa banyak yang terjual tapi lebih kepada visi kami untuk memanfaatkan sarang burung walet ini menjadi hal-hal yang bermanfaat bagi rambut dan kulit kepala," Ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved