Perajin Gasing Hidupkan Kembali Permainan Tradisional
Pada hal permainan gasing merupakan, permainan tradisional yang harus dilestarikan,
Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Sahirul Hakim
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU - Satu di antara perajin gasing di Jl Fadhillah, Keluarahan Kedamin Hilir, Putussibau Kabupaten Kapuas Hulu, Rico Aking kembali meneruskan untuk membuat gasing dengan tujuan agar permainan tradisional tersebut kembali dimainkan oleh masyarakat.
"Kalau kita yang tua-tua ini tidak mengalakan lagi permainan gasing ini, maka bisa saja anak cucu kita kedepannya tidak bisa main gasing. Pada hal permainan gasing merupakan, permainan tradisional yang harus dilestarikan," ujar Rico Aking kepada Tribun Pontianak, Senin (27/3/).
Rico menuturkan, baru sekitar tiga hari ini ia bersama teman-teman, mengalakan kembali permainan gasing di Putussibau. Supaya masyarakat mudah mendapatkan gasing, Rico siap membuat gasing. "Satu gasing harganya dari Rp 10 ribu-Rp50 ribu pergasing. Tergantung jenis kayu dan ukuran gasingnya," ucapnya.

Sedangkan jenis kayu yang dipakai untuk membuat gasing seperti, kayu kompas (pengeris), kayu belian, dan kayu tapang. Begitu juga dengan jenis gasing, bisa dibentuk berbagaimacam seperti gasing piring, gasing telur, gasing tempayan, gasing semi tempayan, dan gasing botol.
"Kalau yang paling banyak peminat dan sering pakai adalah gasing jenis tempayan, semi tempayan, dan gasing jenis telur. Sedangkan pembuatannya, satu gasing hanya memakan waktu dari 30 menit hingga 50 menit," katanya.
Demi menghidupkan kembali permainan tradisional tersebut di Kapuas Hulu. Dirinya Rico Aking siap membuat gasing bagi masyarakat yang berminat untuk memiliki gasing. "Marilah kita sama-sama untuk melestarikan kembali permainan gasing," ungkapnya.