Kunjungan Jokowi ke Kalbar
Berharap Tak Ada Pemadaman Listrik Usai Peresmian 8 PLTG MPP 500 MW
Membeli listrik dengan negara Malaysia juga bukan masalah karena harga juga tidak naik dan sesuai untuk tarif PLN
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pengamat Ekonomi Untan, Eddy Suratman menuturkan dengan Peresmian 8 PLTG MPP 500 MW dan 9 Infrastruktur Kelistrikan oleh Presiden RI, Joko Widodo merupakan manfaat besar untuk di Kalbar.
"Selama ini hilirisasi sektor hasil pertanian, perkebunan, perikanan dan pertambangan seringkali terlambat karena pasokan listrik, pembangunan smelter terlambat terkensala karena listrik," terang Suratman, Sabtu (18/3/2017).
Kalbar, lanjut dia punya beberapa sektor yang besar seperti karet dan sawit, dan untuk sawit hanya mengandalkan CPO tapi tidak ada pabrik regional karena terhambat dengan kelistirkan.
"Peresmian oleh presiden menyelesaikan masalah kelistrikan yang ada, bisa membangkitkan industrialisasi dan bisa membuat nilai tambah produk menjadi tinggi, sehingga tidak ada lagi impor, sudah saatnyakan kita mengekspor barang-barang komiditi," jelasnya.
Dengan adanya PLTG dan infrastruktur kelistrikan merupakan babak baru, tidak ada lagi pemadaman listik seperti yang dahulu, bisa kita lihat ditahun 2016 di Kalbar sudah jarang adanya pemadaman listrik.
"Manfaat lainnya, kita tidak lagi membeli listrik dengan negara tetangga Malaysia, kita tahu negara membeli listrik dengan Malaysia untuk memenuhi stok listrik khsusnya diperbatasan. Membeli listrik dengan negara Malaysia juga bukan masalah karena harga juga tidak naik dan sesuai untuk tarif PLN," tandasnya.