Kalteng Tiru Metode Tanam Padi Hazton Kalbar
Alasannya produksi petani meningkat dua kali lipat dengan catatan penerapan mengikuti standar operasional.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Rizky Zulham
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kalimantan Tengah melakukan penerapan lanjutan untuk metode tanam padi ala Hazton. Anton Kamaruddin sebagai satu di antara penemu metode ini melakukan pembinaan di Kalimantan Tengah.
“Saya akan berangkat ke sana untuk melakukan pembinaan,” kata Anton Kamaruddin yang juga menjabat sebagai Kepala Perbanyakan Benih Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kalbar, di Pontianak, Selasa (14/3/2017).
Selain Kalteng masih ada provinsi lain yang tertarik menerapkan metode ini. Alasannya produksi petani meningkat dua kali lipat dengan catatan penerapan mengikuti standar operasional. Namun secara keseluruhan ada 24 provinsi di Indonesia yang akan menerapkan metode tanam ini.
Anton menyebutkan ada 11.800 lahan di Kalimantan Tengah yang sudah disiapkan untuk metode hazton. Penerapan ini menggunakan bibit IBP3R. Ini merupakan bibit unggulan khas lokal.
Baca: Gapoktan Semangat Maju Baru Pertama Kali Gunakan Teknik Hazton
“Bibit ini disenangi masyaraat Banjar. Bibit ini juga sudah diterapkan di sana, jadi disesuaikan dengan potensi daerahnya,” jelas Anton.
Hanya saja pengembangan hazton di provinsi bekerjasama dengan Bank Indonesia. Hal ini lantaran Bank Indonesia juga konsen dalam pengembangan hazton.
Metode ini dilirik Bank Indonesia karena bisa menjadi alternatif pertumbuhan ekonomi. Sebab perekonomian Kalbar masih tergantung pada perkebunan dan pertambangan.
Selain Kalteng, penerapan hazton yang bekerjasama dengan BI juga dilakukan di Lhokseumawe, Aceh dan Halmahera, Maluku Utara.
“Saya juga akan ke sana untuk melakukan pembinaan mengajar petugas sana untuk melakukan pembibitan lanjutan,” ungkapnya.
Ia mengatakan penerapan lanjutan ini dilakukan karena menunjukkan hasil yang signifikan. Selain itu jumlah luasan lahan yang digunakan untuk hazton juga meningkat.
“Karena ada peningkatan jadi disuport Bank Indonesia. Kami melakukan pembinaan ke petani cara penanaman hingga pemasarannya," pungkas Anton.