Hasan: Meminimalisir Perpecahan dan Konflik yang Terjadi

"Maka dari itu kami ingin merefresh di kepala kita tentang Bhineka Tunggal Ika yang pada praktek di lapangan sudah jauh dari lingkungan sehari-hari...

Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK/ Ridho Panji Pradana
Ketua LKKNU Pontianak, Hasan Basri. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketua LKKNU Pontianak, Hasan Basri mengatakan, digelarnya dialog publik yang dihadiri berbagai elemen dan stake holder di Kota Pontianak karena prihatin dengan perpecahan dan konflik yang terjadi beberapa bulan terakhir.

"Kami mengadakan dialog publik yang bertemakan Peran Keluarga Dalam Mengimplementasikan Bhineka Tunggal Ika Dalam Kehidupan Bermasyarakat seperti ini karena saat kami diskusi internal, kami melihat fenomena dan persoalan di indonesia, terjadi perpecahan anak bangsa di enam bulan terakhir, yang sedikit-sedikit membawa isu agama dan kelompok," ujarnya, Jumat (27/1/2017).

"Maka dari itu kami ingin merefresh di kepala kita tentang Bhineka Tunggal Ika yang pada praktek di lapangan sudah jauh dari lingkungan sehari-hari," tambahnya.

Hasan Basri mengatakan dengan dialog publik yang digelar dengan mengajak semua elemen dan stake holder yang ada, dia berharap Bhineka Tunggal Ika menjadi paradigma hidup sehari-hari masyarakat.

"Bhineka tunggal Ika merupakan slogan dan lambang negara, yang harus diikuti setiap warga negaranya, namun pada prakteknya akhir-akhir ini ternyata sudah tidak berjalan," katanya.

Hasan berharap dialog publik ysng banyak dihadiri oleh berbagai elemen ini, dapat meniminalisir perpecahan dan konflik yang dapat terjadi.

"Usai diskusi ini, saat pulang ke rumah masing-masing kita dapat menanamkan Bhineka Tunggal Ika sebagai landasan berpikir dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara," harapnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved