Dinas Kesehatan Klaim Belum Ada Lonjakan Kasus DBD

Sedangkann untuk kaki gajah (Vilariasis) obat sudah disebar, sekarang tinggal menunggu hasil evaluasinya.

Penulis: Zulfikri | Editor: Jamadin
Net
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rayamond Karsuwadi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas, I Ketut Sukarja menegaskan hingga kini belum ada lonkjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Meski saat musim penghujan sebaran dan perkembangan nyamuk semakin meningkat.

Sedangkann untuk kaki gajah (Vilariasis) obat sudah disebar, sekarang tinggal menunggu hasil evaluasinya.

"Kita berkomitmen melakukan iliminasi penyakit kaki gajah, DBD belum ada pelonjakan kasus, kaki gajah obatnya sudah disebar tinggal kita tunggu saja hasi evaluasinya, untuk kasus baru (kaki gajah) belum ada," ujar, Jumat (18/11/2016)

I Ketut juga menghimbau warga karena memasuki musim penghujan supaya giat dalam membersihkan lingkungan sekitar utamanya untuk meminimalisir perkembang biakan nyamuk.

"Saya juga menghimbau kepada warga untuk sering melakukan pembersihan terhadap lingkungannya sendiri, supaya meminimalisir perkembang biakan nyamuk," ujarnya.

Baca: Kasus DBD di Sekadau Meningkat, Pasien Didominasi Anak-Anak

Untuk keluhan terhadap efek samping obat kaki gajah seperti mual dan pusing akan hilang dengan sendirinya. Untuk mendapatkan obat kaki gajah masyarakat dapat pergi dan memintanya ke puskesmas terdekat.

Untuk deteksi dini, I Ketut mengajak warga apabila mengalami demam lebih dari 2 sampai 3 hari untuk mengeceknya ke dokter, puskesmas atau klinik yang ada.

"Karena kalau sudah terkena kaki gajah, apabila sudah terjadi pembengkakan akan sulit untuk diobati atau dikembalikan seperti semula," pungkasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved