Nama Sakti Mahaguru Jadi-jadian Dimas Kanjeng! Celakanya Ada yang Buta Huruf

Pria yang berprofesi sebagai kuli bangunan itu juga tidak mengerti arti julukan yang diberikan kepadanya, yakni Abah Nogososro.

Editor: Marlen Sitinjak
TRIBUN FILE/IST
Mahaguru Dimas Kanjeng 

Mereka diberi pakaian serbaputih, sorban, jubah, dan yang paling penting berjenggot.

Mujang mengaku baru tiga kali mengikuti acara di padepokan di Probolinggo.

Di sana, dia hanya diperintah untuk duduk sebentar di panggung utama acara bersama mahaguru lainnya yang sama-sama berasal dari Jakarta.

"Tugas saya cuma duduk dan memutar tasbih, setelah itu ya sudah," ungkapnya.

Setelah bertugas, Mujang mengaku diberi amplop oleh orang dari pihak padepokan.

Amplop itu berisi uang Rp 2 juta. Isi amplop yang diterimanya juga pernah hanya Rp 1,5 juta.

Saat diperlukan menghadiri acara di padepokan, Mujang dan enam rekannya sesama mahaguru bayaran difasilitasi kendaraan untuk pulang dan pergi.

"Tidak setiap ada acara dipanggil, tergantung dibutuhkan atau tidak," ujarnya.

Tujuh orang 'mahaguru' itu adalah warga biasa yang bermukim DKI Jakarta.

Mereka berprofesi antara lain sebagai pengemis, buruh, bahkan cuma pengangguran.

Mereka dibayar untuk berakting menjadi mahaguru Dimas Kanjeng.

Ketujuh orang tersebut telah dijemput tim Ditreskrimum Polda Jatim dari Jakarta, Minggu (6/11/2016).

"Harusnya ada sembilan mahaguru, tapi satu di antaranya sudah meninggal dan satu lagi kabur," ujar Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono, Senin (7/11/2016).

"Mereka tinggal di rumah-rumah petak kecil di Jakarta," ungkap Kombes Raden.

Mahaguru Dimas Kanjeng
Mahaguru Dimas Kanjeng
dimas kanjeng
Dimas Kanjeng Taat Pribadi, dukun pengganda uang yang dulu menobatkan diri sebagai Raja Probolinggo.
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved