Korban Dimas Kanjeng Impikan Kekayaan di Balik Gubuk Derita, Berikut Kisah Mereka

Ia pun rela meninggalkan pekerjannya sebagai pedagang daging di daerah asalnya, termasuk meninggalkan keluargannya.

Editor: Marlen Sitinjak
SURYA/GALIH LINTARTIKA
GUBUK derita para pemimpi kekayaan berlipat di sekitar Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, Dusun Sumber Cengkelek , Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Probolinggo. 

Laporan Wartawan Surya, Galih Lintartika

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PROBOLINGGO - Ada yang menarik dari ratusan tenda yang ada di Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi Dusun Sumber Cengkelek , Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Probolinggo.

Dari sekian banyak, ada satu tenda yang diberi goresan tulisan berbunyi Tenda Perjuangan.

Tulisan ini dicat dengan warna kuning sehingga terlihat sangat mencolok dibandingkan tenda - tenda lainnya.

Tenda ini berada di belakang Padepokan.

Lokasinya berbatasan dengan sawah.

Luas tenda diperkirakan 4 x 4 meter.

Tenda hanya terbuat dari terpal.

Konon ceritanya, tulisan ini dibuat oleh salah seorang pengikut yang resah dan gelisah menunggu pencairan uang mahar yang dijanjikan akan digandakan oleh Dimas Kanjeng, guru besar padepokan.

BACA JUGA: Kelicikan dan Rekayasa Busuk Dimas Kanjeng Akhirnya Terungkap, Minyak dan Keris Jadi Alat

Sati di antara pengikut yang namanya tidak mau dipublokasikan, mengatakan, tulisan itu dibuat oleh temannya yang bernama Agus asal Jawa Tengah.

Ia mengaku tidak mengenalnya secara dekat.

Hanya sebatas menyapa antar pengikut Dimas Kanjeng.

"Tulisan itu dibuat untuk menyemangatinya yang sudah lelah. Ia memang sudah putus asa karena uangnya hilang ratusan juta di tangan Dimas Kanjeng. Makanya, dia buat tulisan tenda perjuangan," katanya.

Dia menjelaskan, Agus menganggap bahwa tenda itu saksi hidup perjuangannya selama di padepokan.

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved