HUT ke 71 RI
Kisah Muhammad Akbar, Paskibra Kalbar yang Kibarkan Merah Putih di Istana Negara
Dengan dipilihnya Siswa Man Model Singkawang sebagai pembentang bendera saat upacara di Istana sangat membanggakan Kementerian Agama.
Ia mengatakan saat ini Akbar bersama anggota Paskibraka lainnya masih mengikuti agenda yang sangat padat.
"Sulit sekali ketemu dia, karena mereka dikawal bahkan orang tuanya sendiri pun sulit untuk ketemu, mereka masih keliling kunjungan, besok Sabtu dan Minggu besok dilanjutkan mereka liburan bersama," jelasnya.
BACA JUGA: Rayakan Kemerdekaan, Warga Jl Suka Mulya Gelar Donor Darah dan Tabligh Akbar
Dalina hanya berpesan dengan apa yang dilakukan Akbar dalam menorehkan sejarah dan membawa nama harum Kalbar ini, ke depannya dapat dihargai pemerintah setempat dengan memberikan perhatian kepada putranya.
"Mudah-mudahan anak saya yang sudah membawa nama baik Kalbar, ada perhatian khusus. Baik dari gubernur dan instansi lain, mudah-mudahan apa yang dicita-citakan anak saya dapat didukung semua instansi pemerintah. Cita-citanya ingin masuk Akademi Militer (Akmil)," jelas Dalina.
Rasa bangga tak hanya datang dari orangtua, namun juga dari sekolah. "Sangat bangga ya melihat apa yang diraih oleh siswa MAN Model tersebut," kata Kepala Kanwil Kemenag Kalbar, Syahrul Yadi.
Terlebih Syahrul, mengatakan kalau apa yang diraih oleh Muhammad Akbar, membuktikan kalau sekolah madrasah juga tidak kalah dalamprestasinya dengan sekolah umum lainnya.
Apalagi para siswanya menghadapi banyak mata pelajaran tetapi masih mampu berprestasi di bidang lainnya.
Ia berencana akan mengundang Akbar beserta orangtua atau gurunya sebagai bentuk apresiasi.
BACA JUGA: Ribuan Umat Muslim Kalbar Ikuti Salawat Kemerdekaan
"Dengan dipilihnya Siswa Man Model Singkawang sebagai pembentang bendera saat upacara di Istana sangat membanggakan Kementerian Agama," tambahnya.
Syahrul, mengucapkan terima kasih kepada Akbar dan MAN Model Singkawang karena telah mengharumkan Kkementerian Agama dan Kalimantan Barat di kancah nasional.
Rasa bangga juga datang dari Tim Relawan Singkawang Tersenyum, Andi Syarif, Nurmansyah, dan lainnya.
"Khidmatnya proses upacara serta pembacaan teks proklamasi seolah kita kembali ke masa di mana Bung Karno menyatakan kemerdekaan kita dalam pembacaan teks proklamasi," kata Andi, Kamis (18/8/2016). (dhita mutiasari/syahroni/nopi saputra)