Liputan Khusus

Peredaran Uang Palsu Rentan Pada Momentum Tertentu! Ini Analisanya

Satu di antara penyebab warganya jadi korban adalah ketidakpahaman membedakan uang. Terutama pedagang kecil.

Editor: Marlen Sitinjak
TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
PETUGAS Bank Kalbar menunjukkan pengecekan uang palsu (kiri) dan asli (kanan) menggunakan lampu ultraviolet, di Bank Kalbar, Jl Rahadi Osman, Pontianak, Kalbar, Rabu (20/7/2016). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kapolsek Sungai Kakap, AKP Agus Hasanudin, mengungkapkan sejak dirinya bertugas pada 2015 lalu, pihaknya sudah dua kali menangani kasus uang palsu. Pertama, saat dirinya baru saja menjabat Kapolsek, tepatnya saat Ramadan tahun lalu.

Kedua, tahun ini juga ada warga yang kembali dirugikan oleh oknum masyarakat yang tidak bertanggung jawab, dengan menggunakan uang palsu.

"Kejadiannya dua minggu sebelum Lebaran. Tahun lalu juga pernah. Pas puasa juga," kata Agus seperti dilansir dari Tribun Pontianak, Kamis (21/7/2016).

Agus menceritakan saat itu, anggotanya mendapatkan laporan terkait penemuan uang palsu yang diterima pedagang kelontong di Jl Raya Sungai Kakap.

BACA JUGA: Awas! Uang Palsu Sasar Toko dan Supermarket di Kalbar

Menurutnya, saat itu tersangka membeli rokok, minuman, dan roti menggunakan pecahan uang Rp 100 ribu.

Nahasnya, pemilik toko tidak mengecek dengan seksama uang dari pelaku tersebut. Ia baru sadar uang tersebut palsu setelah benar-benar memperhatikannya.

Uang Palsu

"Dua tahun ini setiap mau Lebaran pasti ada orang yang melaporkan uang palsu. Modusnya sama. Belanja pakai uang pecahan besar dan terlihat masih baru," tutur Agus.

Agus sendiri ikut mengecek uang tersebut di warung milik korban. Ia mengakui sekilas uang tersebut hampir mirip dengan aslinya karena saat diterawang terlihat gambar pahlawan. Namun saat diperhatikan seksama, tidak ada benang pada lembaran uang tersebut.

BACA JUGA: Aneh! Uang Mirip Pecahan 50.000 Tercantum 0000000000

Anggota Polsek Sui Kakap

Gambar pahlawan pun hanya terlihat pada satu sisi. "Sekilas hampir sama. Secara model dan print seperti uang asli. Namun saat diraba jauh berbeda. Tentunya kualitas print asli tidak mudah luntur seperti yang palsu," ucap Agus.

Usai kejadian tersebut, Agus langsung menugaskan Babinkamtibmas Polsek Sungai Kakap untuk menyosialisasikan kepada masyarakat tentang cara membedakan uang asli dan uang palsu.

Sebab menurutnya, satu di antara penyebab warganya jadi korban adalah ketidakpahaman membedakan uang. Terutama pedagang kecil.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved