Sampan Tenggelam
BREAKING NEWS: Sampan Tenggelam di Galing, Dewan Minta Evaluasi
Prabasa menuturkan, Dinas Perhubungan Sambas harus mengatur sedemikian rupa transportasi laut atau air yang digunakan oleh masyarakat.
Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Arief
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Anggota DPRD Provinsi Kalbar Dapil Sambas, Prabasa Anantatur prihatin atas peristiwa sampan tenggelam di Desa Sagu Kecamatan Galing, Kabupaten Sambas.
"Saya sangat prihatin atas kejadian ini, itu semua akibat dari kelalaian dan harus menjadi evaluasi bagi semua pihak. Baik itu pemerintah dan masyarakat sendiri. Jangan sampai tidak terulang kembali," ujar Anggota DPRD Provinsi Kalbar Dapil Sambas, Prabasa Anantatur via telepon kepada Tribun, Selasa (12/7/2016).
Politisi partai Golkar itu, meminta kepada pemerintah harus lebih serius lagi untuk mengatur transportasi laut bagi masyarakat. "Apa lagi sekarang ini masih musim lebaran, jadi penggunaan transportasi air atau laut di Sambas cukup tinggi," ucapnya.
Prabasa menuturkan, Dinas Perhubungan Sambas harus mengatur sedemikian rupa transportasi laut atau air yang digunakan oleh masyarakat.
Terutama keselamatan bagi penumpang atau masyarakat sendiri. "Kalau sudah terjadi kecelakaan, ya mau tidak kita harus memperbaiki transportasi tersebut," katanya.
Begitu juga kepada masyarakat, dihimbau agar memilih kendaraan air yang betul-betul aman dan nyaman. Jangan memaksa keadaan dalam arti, ketika sudah penuh harus mengalah untuk tidak mengikutinya.
"Itu semua demiki selamatan bersama. Pemerintah atau pemilik perahu harus, melihat ketika sudah penuh penumpang dalam perahu atau motor air, jangan memaksa keadaan," ungkapnya.
Anggota DPRD Provinsi Kalbar dapil Sambas lainnya, H Subhan Nur, menyatakan, dinas perhubungan harus bisa menterdeksi kejadian-kejadian seperti ini. "Pemerintah melalui dinas terkait, melihat keadaan dan situasi transportasi air yang pakai masyarakat, saat merayakan hari besar," ucapnya.
Menurutnya, Sambas merupakan penduduk yang cukup besar ketika merayakan hari lebaran. Masyarakat yang kerja diluar atau menjadi TKI pasti akan pulang kampung. Sehingga tingkat pengunaan kendaraan transportasi air cukup tinggi. "Masyarakat kita di Sambas, masih banyak mengunakan tranportasi air untuk pulang kampungnya masing-masing," jelasnya.
Maka dari itu politisi Partai NasDem tersebut meminta pemerintah harus membuat aturan atau mengatur kendaraan air atau sampan digunakan oleh masyarakat, mengutamakan keselamatan penumpang sendiri.
"Jadi jangan dibiarkan, kondisi seperti ini. Apalagi yang namanya pulang kampung dalam merayakan hari besar, terjadi setiap tahun. Maka harus ada antisipasi dari pemerintah," ungkapnya.
Begitu kata Anggota DPRD Kalbar dapil Sambas, Muhammad Isya dari Fraksi Partai Demokrat menuturkan, pemerintah Sambas harus membangun jembatan agar bisa digunakan masyarakat setempat. Tidak harus menumpang perahu atau kendaraan air lainnya.
"Mereka bisa melalui jembatan menuju kampungnya masing-masing. Kalau harus mengunakan transportasi air, gunakan kendaraan air yang mengutamakan keselamatan penumpang," ucapnya.
Kedepannya kata Muhammad Isya, tidak ada lagi kejadian kecelakaan perahu tenggelam atau sebagainya.
"Cukup peristiwa ini, menjadi evaluasi bagi pemerintah dan masyarakat sendiri. Supaya kedepannya transportasi air di Sambas, betul-betul baik, aman, dan nyaman. Pastinya mengutamakan keselamatan penumpang.