Pekan Gawai Dayak XXXI

Penutupan Pekan Gawai Dayak Berlangsung Meriah

Kendati sudah memenuhi aspek Industri wisata namun diakuinya perlu juga ditingkatkan kembali beberapa hal.

Penulis: Try Juliansyah | Editor: Steven Greatness
TRIBUN PONTIANAK / ANESH VIDUKA
RIbuan warga memadati rumah Radakng pada malam terakhir Pekan Gawai Dayak (PGD) ke-31, Jumat (27/5/2016). PGD yang dipusatkan di rumah adat Dayak Kalimantan barat ini berlangsung sejak 20-27 Mei 2016, dengan menampilkan berbagai perlombaan dan stand kerajinan tangan bernuansa Dayak. TRIBUN PONTIANAK / ANESH VIDUKA 

"Kami bersyukur semua berjalan lancar sehingga masyarakat juga terhibur dengan berbagai kegiatan kami. Tentu kami juga berusaha memberikan yang terbaik terutama dalam hal menghilangkan stigma negatif dengan melarang penjualan arak di PGD ini," tuturnya.

Ketua sekberkesda Kalbar, Joseph Odillo Ondoen mengatakan sangat berterimakasih pada partisipasi dari tamu yang hadir. Terlebih tamu dari provinsi lain dan dari negara tetangga.

"Terimaksih saudara dari Kaltim, Kalteng yang hadir serta 180 orang dari serawak dan sabah," katanya.

Diakuinya perjalanan Peka Gawai Dayak ini cukup panjang hingga bisa semeriah saat ini. Dimana pada pelaksanaan pertama hanya diikuti 9 sanggar yang tergabung di Sekberkesda.

"Tahun 1986 namanya dulu semalam di pedalaman dengan satu hari pelaksaan dan hanya menampilkan atraksi budaya tradisional. Sebelumnya hanya Sembilan sanggar seni yang tergabung, Enam tari 2 teater dan 1 musik. Pada tahun 2016 ini ada 52 sanggar dari berbagai cabang seni yang ikut serta," ungkapnya.

Karena itu dirasa perlu event ini terus digelar dan semakin ditingkatkan kualitasnya. "Tahun depan gawai dayak harus dilaksanakan dan eksistensi dayak harus dipertegas," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved