Akses Jalan Dibatasi, Warga yang Tinggal Dibelakang Dinkes Pontianak Mengeluh

Mulai pukul 15.30 pintu gerbang antara Instalasi farmasi dan Dinas PU akan ditutup (dikunci), dan akan dibuka kembali besok paginya jam 07.00.

Penulis: Syahroni | Editor: Mirna Tribun
zoom-inlihat foto Akses Jalan Dibatasi, Warga yang Tinggal Dibelakang Dinkes Pontianak Mengeluh
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/SYAHRONI
Jalan dipagar serta digembok pada saat pukul 15.30 sampai 07.00.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,PONTIANAK - Warga yang tinggal di belakang komplek perkantoran Dinas Kesehatan, PMI dan Dinas PU Kota Pontianak keluhkan kebijakan penutupan pagar.

Sesuai dengan surat edaran dengan no 800/3554/D.Kes/UKP/2016 pada tanggal 28 maret 2016, yang ditujukan kepada Daeng dan ditandatangani langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq Handanu Widoyono.

Surat tersebut berbunyi, dengan ini kami informasikan bahwa, sesuai arahan Bapak Wali Kota Pontianak, Maka kami informasikan bahwa, mulai hari ini, Senin tanggal 28 Maret 2016, mulai pukul 15.30 pintu gerbang antara Instalasi farmasi dan Dinas PU akan ditutup (dikunci), dan akan dibuka kembali besok paginya jam 07.00.

Dengan kondisi ini, kami mohon maaf atas terhambatnya akses bapak sekeluarga. Demikianlah hal ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami mengucapkan terima kasih.

Itu lah surat yang ditunjukan keluarga Pak Daeng kepada Tribun saat menemui dirumahnya, Rabu (13/4/2016).

Dengan adanya surat tersebut, warga yang tinggal dibelakang Dinkes Kota Pontianak merasa keberatan aksesnya dibatasi dengan jam tersebut.

Mariska Damayanti, satu di antara warga yang tinggal di komplek belakang kantor dinas tersebut menyebutkan kalau jalan tersebut merupakan akses utama mereka sehari-hari, saat ditemui.

"Jalan tersebut memang merupakan akses utama kami untuk keluar masuk, karena tidak ada lagi jalan yang lain yang."

Mariska juga menambahkan, kalau kepala Dinkes dr Handanu juga sudah berkoordinasi dengam keluarganya mengenai penutapan pagat pada waktu tertentu.

Alasan penutupan pagar tersebut untuk menjaga barang dan aset yang berada dikantor Dinkes tersebut.

Selama ini mariska juga mengakui selama ini hubungan mereka dengan beberapa instansi yang berada di depan rumahnya baik-baik saja tidak ada masalah.

Mariska yang Merupakan anak dari Pak Daeng juga menyebutkan kalau masyarakat yang tinggal di situ merupakan pensiunan.

Ada yang pensiunan pegawai kesehatan, dan dinas pertanian, juga ada perumahan anggota pemadam kebakaran.

Mariska menambahkan, "jika terjadi sesuatu dan lain hal saat malam hari bagai mana akses untuk kami keluar," katanya.

Diakuinya kalau selama ini ada pengalaman saat melarikan orang tuanya (Pak Daeng), kerumah sakit saat jam 2 subuh. Jika akses tersebut ditutup makan akan membahayakan bagi orang tuanya apabila kambuh pada saat malan hari.

Serta saat pagi untul keluar mengantar anak sekolah maka aksesnya juga tidak ada kareba baru dibuka saat jam 07.00 WIB.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved