Miris, Ini Kisah Anak-anak yang Dipelihara oleh Binatang

Ia sedang bermain dengan anak serigala. Kulitnya amat gelap, dan giginya tajam, kuku runcing, rambut kusut masai dan kapalan di telapak kaki.

Editor: Mirna Tribun
Julia FullertonBatten
Oxana Malaya, Ukraine, 1991. 

Marina Chapman, Colombia, 1959

 Fullerton-Batten terinspirasi untuk memulai proyek ini sesudah membaca The Girl With No Name, sebuah buku tentang perempuan Kolombia bernama Marina Chapman.

“Marina diculik pada tahun 1954 pada usia lima tahun dari sebuah desa terpencil di Amerika Selatan dan tinggalkan oleh penculiknya di hutan,” kata Fullerton-Batten.

“Ia hidup bersama keluarga monyet capuchin selama lima tahun sebelum ditemukan oleh pemburu. Ia makan buah-buahan beri, akar dan pisang yang dijatuhkan oleh para monyet; tidur di lubang pohon dan berjalan dengan kaki-tangan, seperti monyet. Ini tidak berarti monyet-monyet itu memberinya makanan. Ia harus belajar untuk bertahan hidup, ia punya kemampuan dan akal sehat– ia meniru perilaku mereka dan mereka jadi terbiasa dengannya, mencari kutu di rambutnya dan memperlakukannya seperti monyet.”

Chapman kini tinggal di Yorkshire, dengan seorang suami dan dua orang anak. “Karena ceritanya amat tidak biasa, banyak orang tidak percaya. Mereka menyinari badannya dengan sinar X dan melihat tulang-tulangnya untuk apakah ia benar-benar kekurangan nutrisi karena pengalaman masa kecilnya itu, dan mereka menyimpulkan hal itu sangat mungkin terjadi.”

Fullerton-Batten menghubunginya. “Ia sangat gembira saya menggunakan kisahnya dan membuat proyek ini.”

John Ssebunya, Uganda, 1991

  John Ssebunya, Uganda, 1991

Julia Fullerton-Batten diberi saran oleh Mary-Ann Ochota, seorang antroplog Inggris dan presenter dalam acara TV tentang anak-anak yang hidup di alam liar. “Ia pernah ke Ukrainia, Uganda dan Fiji dan bertemu dengan tiga orang anak yang kini masih hidup,” kata Fullerton-Batten.

“Hal itu sangat membantu bagi saya untuk mengarahkan bagaimana mereka meletakkan tangan, bagaimana cara berjalan dan bagaimana mereka bertahan hidup. Saya ingin membuat foto-foto ini kelihatan senyata mungkin dan sedapat mungkin dipercaya oleh yang melihatnya.”

Gambar ini berisi kasus John Ssebunya. “John lari dari rumah tahun 1988 ketika ia berumur tiga tahun sesudah melihat ayahnya membunuh ibunya,” kata Fullerton-Batten.

“Ia kabur ke hutan dan hidup di antara monyet-monyet. Ia ditemukan tahun 1991, sekitar enam tahun usianya dan ditempatkan di panti asuhan… lututnya kapalan karena berjalan seperti monyet.”

John belajar bicara dan pernah jadi anggota paduan suara anak-anak Pearl of Africa. Kebanyakan kisah anak-anak seperti ini adalah mitos ketimbang kenyataan, tapi Ochota percaya kisah Ssebunya benar adanya. “Ini bukan kisah bohong anak-anak yang hidup di alam liar yang standar,” tulisnya di harian The Independent tahun 2012.

“Kami menyelidiki kisah yang nyata.”

Madina, Rusia, 2013

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved