Cap Go Meh 2012
DAD Soroti Atraksi Sadis Tatung
Di dalam rombongan pawai tatung itu juga terdapat tatung dari masyarakat lokal yang mejadi tanda pembauran budaya.
"Secara umum, kegiatan ini sudah cukup sukses. Festival Cap Go Meh ini bukan lagi milik warga Thionghoa, melainkan kegiatan kita semuai sebagai masyarakat Singkawang. Hanya momen saja yang membedakannya," kata Killim, kepada Tribunpontianak.co.id, Selasa (7/2/2012).
.
Pawai tatung, bagi Kilim, adalah penampilan dari bagian kebudayaa yang ada di Singkawang. Di dalam rombongan pawai tatung itu juga terdapat tatung dari masyarakat lokal yang mejadi tanda pembauran budaya.
Kilim memberikan catatan agar pawai tatung itu tidak menampilkan unsur-unsur sadisme dan eksplotasi anak, seperti atraksi tatung yang memakan pecahan kaca dan atraksi seorang bapak yang menggorokkan pedangnya pada leher sang anak.
"Yang seperti itu tidak perlu ditampilkan lah. Ini perlu menjadi perhatian bagi pelaksana agar tontonan yang disajikan kepada wisatawan itu bisa menjadi tontonan yang menarik. Bukan sadisme dan eksploitasi,"tandasnya.