Cegah Stunting Pada Anak, Ini Saran Endang Sunarsih Pada Bidan

Tidak kalah pentingnya adalah deteksi dini stunting. Itu bisa dideteksi sejak anak berusia 3 bulan sampai 6 tahun.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ANGGITA PUTRI
Foto bersama para anggota IBI Provinsi Kalbar dan Kepala Dinas Kesehatan, Harrison usai pembukaan Musda IBI Provinsi ke VIII Tahun 2019 di Hotel Kapuas Palace Pontianak,Jjumat (26/7/2019). 

Cegah Stunting Pada Anak, Ini Saran Endang Sunarsih  Pada Bidan

PONTIANAK -Menanggapi permintaan Dinas Kesehatan Kalbar untuk membantu pemerintah dalam Dalam Menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), Serta Stunting di Kalbar.

Ketua Bidang Hukum, Penelitian dan Pengembangan Organisasi PP IBI, Nunik Endang Sunarsih menyatakan bahwa bidan memang memiliki peranan penting dalam menurunkan angka stunting.

Ia berujar bahwa IBI juga sudah punya program pencegahan stunting yang mereka namai Seribu Hari Pertama Kehidupan. 

Hal ini disampaikannya saat menghadiri Musyawarah Daerah IBI Provinsi Kalbar yang ke VIII Tahun 2019 di Hotel Kapuas Palace Pontianak, Jumat (26/7/2019).

Baca: VIDEO: Kunjungi Penderita Jantung Bocor, Ini Penjelasan Suhardi

Baca: VIDEO: BKD Beberkan Realisasi PBB di Semester 1 Tahun 2019

"Menurut kami itu sangat penting karena IBI itu sangat dekat kepada perempuan. Kita ada program seribu hari pertama kehidupan. Sejak hamil ibu bidan harus betul-betul, bagaimana nutrisinya, pemeriksaannya harus rutin. Kemudian pada saat lahir harus ASI eksklusif. Makanan bayinya setelah 6 bulan itu juga harus betul-betul dijaga," ucapnya.

"Tidak kalah pentingnya adalah deteksi dini stunting. Itu bisa dideteksi sejak anak berusia 3 bulan sampai 6 tahun. Ada itu deteksi dini. Anak ini stunting apa tidak, kalau ada perkembangan yang menyimpang apa yang harus dilakukan, itu juga tugas bidan," ujarnya.

Nunik juga membenarkan pernyataan Harrison yang menyatakan bahwa menurunkan angka stunting bukanlah semata-mata kewajiban petugas kesehatan, melainkan tugas kolektif yang mesti dipikul oleh semua pihak. 

"Perlu juga peranan dari pemerintah daerah, misalnya bantuan nutrisi, makanan pendamping ibu hamil, dan macam-macam hal lainnya," imbuhnya.

Menyoal permintaan Dinkes agar IBI ikut serta dalam menurunkan angka kematian ibu dan anak, Nunik mengungkapkan bahwa pihaknya siap melaksanakan permintaan tersebut. Saat ini, IBI dikatakan Nunik memang tengah mengintensifkan pelatihan-pelatihan kepada para bidan guna menurunkan risiko kematian ibu dan anak.

"Mereka punya peran strategis menurunkan angka kematian ibu dan anak. Ini yang sedang kita genjot, mulai dari pendidikan bidan yang lebih berkualitas dan pelatihan berkelanjutan. Tiap 5 tahun mereka itu harus di-upgrade melalui pelatihan midwifery update (MU), ada beberapa komponen yang meliputi 9 kompetensi bidan. Itu cara-cara kita untuk terus long life education kepada anggota-anggota kami," pungkasnya. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved