Slamet Harap Ada Penambahan Lokal WC Baru dan Terpisah Putera dan Puteri

Jadi kalau anak BAB saja begitu dia nyiram selesai dan penyediaan airnya terkendala walaupun kita dorong dengan mesin,

Penulis: Anggita Putri | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ANGGITA PUTRI
Kepala Sekolah SD N 03 Pontianak, Slamet Supriono saat ditemui Tribun Pontianak diruang kerjanya, selasa (23/7/2019). 

Slamet Harap Ada Penambahan Lokal WC Baru dan Terpisah Putera dan Puteri

PONTIANAK - Keadaan WC di Sekolah Dasar Negeri 03 Pontianak sangat memprihatin karena ada dua bangunan WC yang hampir ambruk.

Kepala Sekolah SD N 03 Pontianak, Slamet Supriono mengatakan toilet di belakang sudah mau roboh itu adalah kesalahan kontruksi dan ia sangat menyayangkan hal tersebut.

Mengingat ketersediaan wc di sekolah yanh kurang dan tidak sesuai dengan jumlah siswa.

Ketersediaan WC yang ada hanya berjumlah 16 WC dan hanya beberapa yang bisa digunakan.

WC di gedung depan berjumlah 8 WC dan yang bisa digunakan hanya 7 wc saja, dan di gedung belakang ada 8, namun dua hampir ambruk dan itu wc khusus perempuan.

Pertama ia pindah ke SD N 03 Pontianak ia melihat kondisi wc dengan perbandingan siswa tidak berimbang , karena murid sekarang hampir mendekati 800 orang .

Baca: Pemerintah Pusat Dukung Distan TPH Kalbar Dalam Penyediaan Benih Tanaman Pangan

Baca: Miris, Kondisi Toilet di SDN 03 Pontianak Hampir Ambruk

"WC yang ada baknya juga kecil. Jadi kalau anak BAB saja begitu dia nyiram selesai dan penyediaan airnya terkendala walaupun kita dorong dengan mesin," ujarnya.

WC di gedung depan ada 8 tapi tidak semua layak pakai, karena antara wc putra dan puteri masih tergabung dan masuk dalam 1 lorong yang saling berhadapan.

"Saya berharap wc putera dan puteri terpisah, karena disini masih 1 lorong," ujarnya.

Sedangkan di bangunan belakang wcnya tidak ada bak air cuma ada penampungan air . tapi wcnya juga sudah rusak dan kemungkinan bangunanya sudah lebih dari 10 tahu dan belum pernah di rehap.

"Kalau wc yang mau ambruk itu bangunan baru yang memang salah kontruksi dan itu wc perempuan di gedung belakang, inilah kendala kami kalau kita mau rehap ini bisa cuma harus bertahap, karena yang namanya dana bos kita hanya bisa pakai untuk rehap ringan tapi ini rehap berat dan bakalan lebih dari 10 juta," ujarnya.

Sedangkan untuk maksimal rehap ringan menggunakan dana bos hanya 10 juta saja. Ia juga mengeluhkan terkait kebersihan WC yang ada di sekolah.

"Sebenarnya ada pesuruh. Namun kerjanya tidak beres sampai sudah saya lapor ke dinas dan sampai saya gunakan tenaga honor untuk tukang kebun dan menjaga lingkungan sekolah," ujarnya.

Sebelas bulan menjabat menjadi kepala sekolah di SDN 3 Pontianak ia mengatakan kelayakan kebersihan wc masih butuh tenaga hanya sekarang mau mengangkat tenaga honor masih terkendala .

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved