Output KKL IAIN Pontianak 2019 Berupa Buku
Harapannya dapat memompa semangat mahasiswa untuk terus berkarya, menyuarakan fenomena nyata dalam sebuah tulisan.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Ishak
Output KKL IAIN Pontianak 2019 Berupa Buku
PONTIANAK - Pembekalan KKL Mahasiswa IAIN Pontianak berlanjut, kali ini Peserta KKL menerima suguhan materi tentang sistematika laporan individu berupa artikel naratif populer dan laporan kelompok berupa buku yang disampaikan oleh Sekretaris Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat (LP2M) IAIN Pontianak, Dr Yusriadi, di Auditorium Abdul Rani Mahmud, Sabtu (20/7/2019).
Dr Yusriadi dalam kesempatan ini, ia menjelaskan beberapa hal yang harus dipenuhi dalam menulis narasi.
Pertama ada cerita, misalnya cerita ikut lomba menangkap ikan tembakol. Bisa juga cerita tentang dinamika diskusi dalam kelompok.
Bisa juga bercerita tentang hal menarik di lingkungan masyarakat.
Syarat menulis narasi kedua ada tokoh atau aktor di dalamnya.
Baca: Rektor IAIN Pontianak Harap Peserta KKL 2019 Bisa Jadi Duta IAIN Pontianak
Baca: Terobosan Baru KKL 2019, Wakil Rektor I Apresiasi LP2M IAIN Pontianak
Sebab dalam setiap cerita mesti ada pelakunya. Seperti tokoh teman 1 kelompok, kepala desa, dukun beranak, dan tokoh lainnya.
Selanjutnya yang ketiga perlu adanya dialog dalam mengutip tokoh yang didengar.
Tujuannya untuk membuat cerita yang lebih variatif dan berwarna.
Ia pun tak lupa mengingatkan Peserta KKL tentang pentingnya seluruh rangkaian prosesi KKL. Mulai dari pendaftaran, pembekalan, pelaksanaan, hingga pengumpulan laporan individu maupun kelompok.
“Setiap kebaikan ada pahalanya, begitu juga setiap karya ada nilainya. KKL merupakan bagian dari perkuliahan yang memiliki bobot 4 SKS. Oleh karenanya ikuti dengan serius dan sungguh-sungguh. Seiring melaksanakan kegiatan pengabdian pada masyarakat, di sana kalian juga sambil meneliti dan menulis laporan individu berupa naratif populer. Kemudian disusun menjadi buku," ujarnya.
Baca: PMII Gelar Diskusi Hukum di Taman Rektorat Kampus IAIN Pontianak
Baca: Terkait UKT, Ini Penjelasan Wakil Rektor 2 IAIN Pontianak
Dalam kesempatan yang berbeda, salah satu Panitia Tim Akademik KKL 2019, Septian Utut Sugiatno, mengungkapkan jika tahun ini output yang akan dihasilkan oleh Peserta KKL berupa buku.
Masing-masing peserta memiliki kewajiban membuat satu artikel naratif populer minimal 10 halaman dengan tema yang telah ada di buku panduan KKL 2019.
Selanjutnya masing-masing penanggung jawab kelompok memiliki kewajiban mengumpulkan seluruh artikel yang telah dibuat oleh peserta di kelompoknya untuk kemudian bersama peserta lainnya menyusunnya menjadi sebuah buku.
“Isi yang tercantum dalam buku nanti berkaitan tentang gambaran umum desa, kehidupan sosial masyarakat, pendidikan, profil tokoh masyarakat, ekonomi desa, ragam kuliner, adat kebudayaan, etnik, permainan rakyat, pengobatan tradisional, cerita rakyat, narasi perjalanan, keagamaan, dan lainnya. Harapannya dengan kita mengexpose potensi, keunikan, dan keanekaragaman yang dimiliki oleh desa, masyarakat maupun pemerintah daerah dapat mengetahui eksistensinya. Sehingga bertambah semangatnya melestarikan local wisdom di masyarakat ," ujarnya.
Ia menambahkan bagi mahasiswa atau peserta KKL ini merupakan langkah bagus untuk mulai berkarya.
Harapannya dapat memompa semangat mahasiswa untuk terus berkarya, menyuarakan fenomena nyata dalam sebuah tulisan.
Sedangkan bagi dosen pembimbing KKL hal ini merupakan waktu yang tepat untuk membimbing mahasiswa dalam penyusunan laporan berupa buku, sekaligus menjadi editor dari buku tersebut.