Pemprov Kalbar Sambut Baik Kegiatan BKKBN Seminar Analisis Dampak Kependudukan

KB bukan hanya digunakan untuk menekan angka pertumbuhan penduduk, tetapi juga menyelamatkan nyawa para ibu.

Penulis: Syahroni | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK/Syahroni
Suasana seminar analisis dampak kependudukan dalam rangka hari kependudukan dunia 2019. 

Pemprov Kalbar Sambut Baik Kegiatan BKKBN Seminar Analisis Dampak Kependudukan

PONTIANAK - Pemerintah Provinsi Kalbar menyamnut baik atas terselenggaranya seminar analisis dampak kependudukan dalam rangka hari kependudukan dunia 2019. Adapun tema dalam kegiatan tersebut "Keragaman Demografis dan Pembangunan Berkelanjutan" yang dilaksanakan oleh BKKBN dan Universitas Tanjungpura.

Persoalan kependudukan memang menjadi tanggung jawab bersama, mau dimana kemana dan bagaimana kedepannya arah pembangunan erat kaitannya dengan penyediaan infrastruktur dan fasilitas lainnya.

Asisten Administrasi Umum Sektretaris Daerah Provinsi Kalbar, Hendra yang mewakili Gubernur Kalbar, Sutarmidji menegaskan peringatan hari kependudukan dunia 2019 adalah momentum untuk mengevaluasi dan mempersiapkan masyarakat Kalbar khususnya kaum milenial untuk menuju pembangunan yang berkelanjutan kedepannya.

Baca: Sabhan: Anak Putus Sekolah Bukan Karena Biaya Mahal

Baca: VIDEO: Kasus Mayat Wanita di Kos Gang Cisadane Terkuak, Berikut Keterangan Kapolres Singkawang

Dalam rangka menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas tentunya harus direncanakan sejak dini. Lingkung terkecil adalah keluarga yang berperan penting dalam membentuk SDM berkualitas, maka perencanaan keluarga dan keluerga berencana sangat perlu ditekankan pada generasi muda saat ini.

"Adik-adik kita yang hari ini menjadi audien yang berumur 15-17 tahun jangan sampai mereka kawin dan melahirkan lebih awal. Mahasiswa biar menyelesaikan kuliah baru menikah. Sehingga bisa merencakan keluarga dan menghasilkan keturuan yang berkualitas kedepannya," ucap Asisten Administrasi Umum Sektretaris Daerah Provinsi Kalbar, Hendra saat diwawancarai di Rektorat Untan, Kamis (18/7/2019).

Pemprov selalu mendukung kegiatan BKKBN dan sekarang disebutnya telah nampak kemajuan terkait program KB yang ada.

Selain itu, ia menegaskan seminar nasional hari kependudukan dunia 2019 ini arahnya untuk menguatkan komitmen terhadap menekan angka kematian ibu, kekerasan berbasis gender dan praktek berbahaya terhadap perempuan dan remaja perempuan serta mempersiapkan SDM guna mencapai bonus demografi dalam pembangunan yang berkelanjutan.

"Saya s menyambut baik dan memberikan apresasi pada BKKBN kerjasamanya atas terselenggaranya kegiatan dan menyelamatkan generasi millenial sebagai generasi penerus bangsa untuk meningkatkan kualitas hidup manusia sebagai generasi berencana, terencana melalaui seminar kali ini," ucap Hendra membacakan sambutan Gubernur Kalbar, Sutarmidji.

Baca: Konferda DPD PDI Perjuangan Kalbar Diprediksi Tak Selesai Dalam Waktu Singkat

Ia menjabarkan hasil sensus 2010 dan survey penduduk antar sensus 2015 bahwa semakin jelas pertambahan penduduk di Indonesia meningkat.

Isu pertumbuhan jumlah penduduk tentunya menjadi ancaman terhadap daya dukung dan daya tampung bumi. Hal ini bahkan menjadi pembahasan dunia, sebab populasi dunia tumbuh dengan cepat.

"Hasil survey demografi indonesia 2017 telah menunjukan hasil yang cukup menggembirakan. Dimana angka vertilitas total menurun 2,7 dan 3,1 pada hasil survey sebelumnya. Ini bisa mengerem laju pertumbuhan penduduk dimasa yang akan datang. Salah satu upaya menekan lajunya pertumbuhan penduduk adalah keluarga berencana," tambahnya.

KB bukan hanya digunakan untuk menekan angka pertumbuhan penduduk, tetapi juga menyelamatkan nyawa para ibu.

Saat ini KB merupakan kebutuhan masyarakat yang ingin menunda dan mengatur kelahiran. Saat ini masih terjadi kesenjangan antara perdesaan dan perkotaan, angka vertilitas total perdesaan 2,7 persen dan perkotaan 2,4..

"Delapan persen wanita umur 15-17 tahun sudah pernah melahirkan atau sedang hamil anak pertama. Persoalan pertumbuhan penduduk masih menjadi tantangan untuk pembangunan berkelanjutan," tegasnya.

Pemprov Kalbar terus menyiapkan SDM yang berkualitas dengan upaya meningkatkan angka lama sekolah dan pendidikan. Oleh sebab itu, Pemprov menggratiskan biaya pendidikan tingkat SMA dengan harapan tak ada anak putus sekolah dan semua anak Kalbar harus tamat SMA.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved