Sabhan: Anak Putus Sekolah Bukan Karena Biaya Mahal
Karena di Kabupaten Sambas untuk SD sudah sepenuhnya di biayai oleh dana Biaya Operasional Sekolah (BOS).
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Jamadin
Sabhan: Anak Putus Sekolah Bukan Karena Biaya Mahal
SAMBAS - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sambas, H Sabhan saat di hubungi Tribunpontianak.co.id mengatakan, dirinya belum mengkonfirmasi terkait data terbaru anak putus sekolah untuk usia Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Sambas.
"Kalau terkait jumlah belum bisa dikonfirmasi," ujarnya, Kamis (18/7/2019).
Namun demikian, ia memastikan bahwa anak yang putus sekolah bukan di sebabkan biaya yang mahal.
Karena di Kabupaten Sambas untuk SD sudah sepenuhnya di biayai oleh dana Biaya Operasional Sekolah (BOS).
Baca: Gemawan Temukan Dua Persen Anak Putus Sekolah Usia SD di Sambas
"Tapi terkait penyebab putus sekolah di SD bukan masalah biaya mahal, karena dengan adanya dana BOS siswa di SD Negeri tidak ada pungutan," katanya.
Akan tetapi, penyebab anak putus sekolah dari hak angket yang sudah di sebarkan Dinas Pendidikan, di ketahui anak putus sekolah di sebabkan oleh faktor ekonomi dan kurangnya kesadaran dan motivasi dari orang tua.
"Hasil angket yang pernah disebarkan alasannya ada terkait ekonomi, kesadaran orang tua, motivasi yang kurang, ada juga karena tidak naik kelas dan lainnya," jelas Sabhan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Sabhan mengaku Dinas Pendidikan sudah melakukan beberapa langkah.
Salah satunya adalah memberikan beasiswa, bantuan peralatan dan menyelenggarakan kegiatan atau perlombaan secara berkala.
"Upaya yg dilakukan antara lain, ada Beasiswan, PIP, bantuan peralatan sekolah, kegiatan sosialisasi, kegiatan lomba, OSN, O2SN, FLS, melibatkan stakeholder untuk berperan serta dan lain-lain," tegasnya.
Sedangkan terkait anggaran untuk mengatasi anak putus sekolah, Subhan katakan jumlah masih terbatas.
"Masalah anggaran khusus untuk putus sekolah juga ada, tetapi sangat terbatas," tutup Sabhan.