Kepala SMP Swasta Keluhkan Ada PPDB Gelombang Kedua
Kepala SMP DDI Sultan Syarif Abdurachman Nurhasnah Samad bersama dengan para kepala SMP Swasta di Pontianak l
Penulis: Hamdan Darsani | Editor: Madrosid
Kepala SMP Swasta Keluhkan Ada PPDB Gelombang Kedua
PONTIANAK - Kepala SMP DDI Sultan Syarif Abdurachman Nurhasnah Samad bersama dengan para kepala SMP Swasta di Pontianak lainya menyampaikan keluh kesah atas kebijakan Disdik Kota Pontianak yang kembali membuka PPDB SMP gelombang kedua.
Menurutnya kebijakan tersebut akan mengancam eksistensi SMP Swasta di Kota Pontianak karena dikhawatirkan tak mendapatkan siswa.
"Kemarin sudah ada 18 calon siswa yang menyerahkan berkas pendaftaran. Sejak Sabtu kemarin sudah ada 6 siswa yang menarik berkas. Hari ini ada lagi yang menarik berkas dan hanya tertinggal 3 berkas siswa," ujarnya
Ia menjelaskan para orangtua memilih menarik berkas anaknya dengan Alasannya karena dibuka kembali PPDB untuk sekolah negeri dan mencoba peruntungan untuk masuk SMP Negeri dengan jalur PPDB gelombang kedua.
“Alasannya sama, mendaftar di gelombang kedua PPDB Kondisi seperti ini sudah dirasakannya sejak tiga tahun terakhir," ujarnya.
Baca: KLASEMEN Liga 1 2019 - Hattrick Alex Goncalves Bawa Persela Lamongan Keluar Zona Degradasi
Baca: Traveloka Bantah Terlibat Kasus 60 Warga Pontianak Nunggak Rp 8 Juta di Bank, Sebut Modus Penipuan
Baca: Klasemen Gelar Juara BWF World Tour - Indonesia Peringkat 3 Usai Canada Open 2019
Ia memaparkan seperti tahun lalu Ada 32 pendaftar SMP DDI Sultan Syarif Abdurachman di Jalan Merdeka, Gang Belibis.
Penarikan berkas tidak hanya saat tahapan PPDB berjalan. Bahkan ada yang menarik berkas saat proses orientasi dan belajar mengajar sudah berlangsung.
“Siswa tahun lalu itu hanya bertahan empat orang saja. Bahkan ada siswa yang sudah mulai ikut orientasi keagaamaan memilih keluar lantaran telah diterima di salah satu sekolah negeri,” ujarnya.
Ia berharap Pemerintah Kota Pontianak juga memberikan perhatian ke sekolah swasta dengan tidak membuka kembali penerimaan siswa baru gelombang kedua.
Keluhan senada juga disampaikan oleh kepala SMP Mujahidin Abdul Karim Lubis juga merasa keberatan dengan adanya PPDB gelombang kedua.
“Gelombang pertama saja kami tidak kebagian siswa, apalagi dibuka gelombang kedua. Kemungkinan yang sudah mendaftar di sekolah swasta bakal menarik berkasnya,” ujarnya
Para siswa yang tadinya sudah daftar ulang terpaksa juga menarik berkas untuk ikut PPDB gelombang kedua. Ada Dua pendaftar sudah menarik berkas karena lolos di sekolah negeri.
“Itu belum dibuka gelombang kedua, jika sudah dibuka kemungkinan akan ada lagi menarik berkasnya dan kami tidak akan dapat siswa,” ujarnya.
Ia memaparkan SMP Mujahidin sendiri menyiapkan dua rombongan belajar. Namun hanya satu yang terpenuhi saat dibukanya PPDB. Pendaftar sebanyak 33 orang, karena dua menarik berkas, tersisa 31 orang.
“Kami harapkan tidak lagi buka PPDB gelombang kedua, karena bisa saja mematikan sekolah swasta,” ujarnya.