Gubernur Sutarmidji Dukung Pembangunan Reaktor Nuklir di Kalbar Guna Tingkatkan Daya Saing

Menurut Gubernur Kalbar ini, pengembangan nuklir untuk listrik memang sudah seharusnya dilakukan di Indonesia dan Kalbar masuk kriteria

Penulis: Syahroni | Editor: Ishak
net
Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). 

Gubernur Sutarmidji Dukung Pembangunan Reaktor Nuklir di Kalbar Guna Tingkatkan Daya Saing

PONTIANAK - Gubernur Kalbar, Sutarmidji menyambut baik Seminar Internasional Knowledge Sharing Pengembangan Energi Nuklir di Indonesia yang dihadiri perwakilan dari negara Francis, Badan Pengembangan Tenaga Nuklir Indonesia, Kemenristek Dikti, Bappenas dan pihak Universitas Tanjungpura.

Menurut Gubernur Kalbar ini, pengembangan nuklir untuk listrik memang sudah seharusnya dilakukan di Indonesia dan daerah yang masuk kriteria adalah Kalbar.

Ia mendukung penuh adanya pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Provinsi Kalbar ini, oleh sebab itu ia meminta Badan Tenaga Nuklir Nasional dan stakeholder lainnya terus memformulasikan sehingga PLTN ini bisa dibangun di Kalbar.

"Kita itu punya bahan baku untuk tenaga nuklir yaitu uranium. Kualitasnya termasuk yang terbaik setelah NTT dan satu dianrara daerah yang mengandung uranium adalah Melawi," ucap Midji saat diwawancarai setelah membuka kegiatan di Balai Petitih, Rabu (26/6/2016).

Baca: FOTO: Seminar Knowledge Sharing di Kalbar Untuk Pengembangan Listrik Tenaga Nuklir di Indonesia

Baca: Dekan FT Untan Sebut Kalbar Membutuhkan Reaktor Nuklir

PLTN diperlukan untuk meningkatkan daya saing produk daerah.

Maka pria yang akrab disapa Midji itu mendorong dan mendukung dibangunnya PLTN di Kalbar yang saat ini sidah dalam pengkajian dengan delapan titik prioritas disepanjang bentang Sambas-Ketapang.

"Satu sisi kita mempertimbangkan pembangkit listrik dengan fosil ini pasti kedepan akan berkurang dan harganya pasti akan mahal. Semakin berkurang bahan bakunya maka akan mahal. Batu bara, minyak itu kedepan pasti makin mahal. Sedangkan kita harus menjaga daya saing," jelas Mantan Wali Kota Pontianak dua periode ini.

Hal utama untuk menjaga a daya saing disebutnya dengan memangkas biaya produksi. Satu diantaranya adalah biaya listriknya.

"Ini harus murah dan terpenting adalah berkelanjutan. Kita punya potensi itu, maka kita harus membicarakan tentang PLTN ini, Kalbar sangat potensi," tambahnya..

Midji minta dan berharap pada stakeholder terkait pengembangan nuklir untuk tenaga listrik di Kalbar ini terus dibicarakan, terus digali dan dimulai mensosialosasikannya pada masyarakat. Sehingga kedepan sudah punya powerplan energi nuklir dan pasti akan lebih murah.

Baca: Diprediksi Terpilih Kembali ke Senayan, Maman Abdurahhaman Dorong Listrik Tenaga Nuklir di Kalbar

Baca: Staf Kemenristek Nilai Energi Handal Bisa Gerakkan Industri Kalbar, Penggunaan Nuklir Memungkinkan

Saat ini, Midji juga mengkritisi bahwa PLN Kalbar masih membeli tenaga listrik dari luar negeri yaitu Malaysia.

Padahal listrik ditegaskannya tidak boleh tergantung dengan negara lain, sebab itu menguasai hajat hidup masyarakat banyak.

"Saat ini kita masih tergantung pada Malaysia, sehingga menyebabkan produk kita tidak akan mempunyai daya saing," ujarnya.

Baca: Reaktor Nuklir Pertama Arab Saudi Hampir Selesai Dibangun  

Baca: Polnep Lakukan Kajian Potensi Sumber Nuklir di Kalbar

Apalagi Indonesja dan Malaysia diceritakan Midji, pernah dalam sejarah, ada hubungan tidak baik, sehingga sewakt-waktu bisa saja hubungan tidak baik terulamg dan mereka memutuskan itu.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved