Bupati Atbah Pantau Langsung Pelaksanaan PPDB di Sambas
Untuk itu, Atbah meminta agar pelayanan yang diberikan pada saat PPDB dari pihak sekolah agar terus baik
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Ishak
Bupati Atbah Pantau Langsung Pelaksanaan PPDB di Sambas
SAMBAS - Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili memantau langsung proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Sambas. Itu ia lakukan, agar PPDB tahun ini berjalan dengan baik.
"Saya sudah memantau pendaftaran yang ada di pesantren Muhammad Basuni Imran, antusias masyarakat di Kabupaten Sambas untuk mensekolahkan anaknya di pesantren sangat tinggi, hampir di setiap Kecamatan ada bahkan ada juga yang berasal dari daerah lain," ujarnya, Senin (24/6/2019)
Untuk itu, Atbah meminta agar pelayanan yang diberikan pada saat PPDB dari pihak sekolah agar terus baik. Karena akan memberikan ketenangan kepada orang tua.
"Saya lihat perjalanan proses PPDB berjalan kondusif baik lancar dan tentu kita harapkan pelayanan yang baik kepada masyarakat terus dilakukan lakukan dan selalu tingkatkan agar sejak awal sekolah sudah memberikan rasa aman, nyaman dan ketenangan buat orang tua," ungkapnya.
Baca: Siswa Merasa Bingung dan Kesulitan Mengisi Data Pada PPDB Tahun 2019
Baca: Lili Rela Antre Sejak Dini Hari Demi Daftarkan Anak PPDB di SMAN 1 Pontianak
Sementara itu, terkait dengan sistem zonasi yang ditetapkan oleh Pemerintah, Bupati Sambas itu memandang ada beberapa hal yang harus menjadi catatan khusus agar kebijakan ini tidak mengurangi semangat siswa untuk belajar.
"Sebab, masyarakat terbiasa dengan kebebasan memilih sekolah yang mereka minati dan dengan zonasi ini ada hal-hal yang menyebabkan orang menjadi terpetakan, sehingga yang seharusnya minatnya adalah pada satu sekolah namun tidak bisa karena terkait dengan zonasi," jelasnya.
"Kadang-kadang anak punya keinginan sendiri untuk menentukan sekolahnya, sehingga dengan sistem zonasi ini bisa membuat dia tidak tenang dan nyaman dalam belajar, meskipun ada masukan-masukan dari orang tua namun keputusan sebenarnya ada di anak, karena mereka yang akan menjalani di sekolah," sambungnya.
Baca: Antusiasme PPDB Tahun 2019 di Pontianak, Orang Tua Siswa Rela Mengantre Sejak Dini Hari
Baca: Penerimaan Murid SD Negeri di Pontianak Dibuka 1 Juli, Terapkan Sistem Zonasi
Untuk itu, ia katakan bagi pelajar SMP sederajat di Kabupaten Sambas akan dibicarakan lebih lanjut terkait sistem Zonasi tersebut.
Sementara itu, untuk kalangan SMA sederajat ia katakan, itu merupakan kebijakan pemerintah provinsi.
"Untuk SMA, merupakan kebijakan pemerintah provinsi, sedangkan untuk SMP dibawa Kabupaten, ini yang lama kita bicarakan lebih lanjut. Karena apa pun kebijakannya pada intinya kita ingin supaya anak-anak kita bisa belajar aman tenang dan sesuai keinginan dari para siswa tersebut," tuturnya.
Untuk itu, Atbah berharap agar kebijakan yang dibuat ini bisa mengarahkan masyarakat kepada kemudahan-kemudahan.
Dan tidak memberatkan atau membuat keterpaksaan bagi orang tua dan siswa-siswi dalam memilih sekolah.
"Paling utama adalah bagaimana anak-anak kita bisa nyaman dalam belajar dan ditempat yang mereka inginkan tanpa ada keterpaksaan dalam memilih sekolah, sehingga kita akan melihat kembali tentang sistem zonasi ini," tutupnya.