BPBD Sekadau Pastikan Tak Ada Korban Jiwa Akibat Robohnya Jembatan di Desa Sebetung
"Tim sudah mengecek ke lokasi bersama pihak kecamatan dan desa Sebetung, dan memang ini berdampak pada aktivitas masyarakat setempat," katanya.
Penulis: Try Juliansyah | Editor: Ishak
BPBD Sekadau Pastikan Tak Ada Korban Jiwa Akibat Robohnya Jembatan di Desa Sebetung
SEKADAU - Kabid Penanggulangan Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sekadau, M Wahyu Ardi memastikan tidak ada korban jiwa akibat peristiwa rubuhnya jembatan di Desa Sebetung beberapa waktu lalu tersebut.
Ia mengatakan, pihaknya juga telah menurutkan tim ke lokasi kejadian.
"Kejadiannya sekitar pukul 05.00 wib, Sabtu (8/6), akibat banjir mengakibatkan jembatan loging roboh. Sehingga akses jalan ke Desa Sebetung, Seburuk dan Sungai Antu menjadi terhambat," katanya, Selasa (11/6/2019).
Ia menegaskan, tak ada korban jiwa dari kejadian tersebut, hanya saja, kejadian tersebut diakuinya menghambat aktivitas masyarakat.
hal itu juga akan berdampak pada perekonomian di wilayah setempat.
Baca: BPBD Sekadau Kirim Perahu Karet dan Logistik ke Lokasi Banjir
Baca: Banjir Rendam Sejumlah Wilayah, BPBD Sekadau Imbau Warga Agar Waspada Bencana
"Tim sudah mengecek ke lokasi bersama pihak kecamatan dan desa Sebetung, dan memang ini berdampak pada aktivitas masyarakat setempat," katanya.
Sementara itu anggota DPRD Sekadau Liri Muri mengatakan, Pemkab Sekadau jangan sepenuhnya berharap ke perusahaan untuk membangun atau memperbaiki jembatan tersebut.
"Pemerintah jangan hanya bisa berharap peruahaan yang bertanggung jawab,karena jembatan tersebut harus segera di bangun sepenuhnya tanggungjawab pemerintah," ujarnya.
Apalagi, kata dia, jembatan ini sangat diperlukan oleh
Baca: BPBD Sekadau Akan Segera Mengecek Lokasi Dampak Angin Puting Beliung di Belitang
warga setempat terutama jalur transportasi dan perekonomian.
"Jadi ini merupakan kebutuhan dasar, maka Pemerintah harus cepat tanggap membangun jembatan itu. Minimal jembatan darurat agar aktivitas masyarakat tidak terhambat," pungkasnya