Guru di Ketapang Jadi Predator Seksual Muridnya, Sebut Ada Transaksi
Seorang guru di Kecamatan Manis Mata tega menyetubuhi muridnya yang masih duduk di bangku sekolah dasar dan saat ini guru
Penulis: Nur Imam Satria | Editor: Madrosid
Guru di Ketapang Jadi Predator Seksual Muridnya, Sebut Ada Transaksi
KETAPANG - Seorang guru di Kecamatan Manis Mata tega menyetubuhi muridnya yang masih duduk di bangku sekolah dasar dan saat ini guru tersebut telah diamankan pihak Kepolisian pada Minggu (19/05/2019).
Tidak hanya menyetubuhi anak didiknya, guru tersebut juga dilaporkan ke polisi karena melakukan pencabulan terhadap murid lainnya.
HS (49) merupakan satu diantara guru pembantu di Sekolah Dasar. Saat ditemui awak media di Mapolres Ketapang, HS, mengakui semua perbuatannya.
Dia mengaku memang telah melakukan hal yang tak sepantasnya dia lakukan kepada anak didiknya.
"Apapun resiko dan hukumannya, akan saya terima," katanya di Mapolres Ketapang, Jumat (24/05).
Baca: HPI Agro Bukber Bermasa Anak Panti Asuhan, Wujud Kepedulian Dengan Sesama
Baca: FOTO: Serahterima Jabatan Jajaran Polresta Pontianak Dipimpin Kapolresta Kombes Muhammad Anwar Nasir
Baca: Pastikan Tempuh Jalur MK, Sandiaga Uno : Bentuk Tuntutan Rakyat Indonesia atas Kekecewaan
HS mencaritakan, awal mula dia melakukan hal itu karena dia dan korban sering bertemu.
Korban merupakan siswa sekolah dasar, sementara pelaku adalah wali kelasnya.
"Yang jelas apa yang saya lakukan adalah kemauan bersama, tidak ada paksaan," ungkapnya kepada awak media.
Menurut pelaku, korban sering meminta uang kepada pelaku. Tidak hanya uang, pelaku juga memberikan telepon genggam kepada korban.
"Pertama saya berikan Rp 200 ribu, setelah itu dia mengambil sendiri Rp 300 ribu di dompet saya. Kemudian dia juga minta belikan HP sama saya, dan saya berikan," paparnya.
Peristiwa tersebut terjadi pada bulan Maret lalu. Pelaku tega menyetubuhi korban di rumah dinas pelaku. Pelaku mengaku jika hal itu dilakukan atas dasar suka sama suka setelah korban diberikan uang dan HP.
"Yang kedua itu saya lakukan di bulan April dan itu yang terakhir. Setelah itu tidak ada lagi," lanjutnya.
Pelaku kembali melakukan hal itu di rumahnya. Saat itu, korban yang sedang istirahat sekolah mendatangi rumah pelaku. Pelaku mengatakan, korban meminta air minum di rumah pelaku dan pelakupun memberikannya.
Tidak lama berselang, dua rekan korban datang kerumah pelaku, namun kedua teman korban disuruh masuk kelas oleh pelaku, sementara korban masih di rumah pelaku.