Pihak Kementerian PPPA Sebut Internet Berperanguh Besar Terhadap Kasus Kejahatan Seksual Anak
Pemberdayaan dan Perlindungan Anak (PPPA) bersama Pemkot Pontianak menggelar kegiatan sosialisasi menggunakan internet aman
Penulis: Syahroni | Editor: Tri Pandito Wibowo
Pihak Kementerian PPPA Sebut Internet Berperanguh Besar Terhadap Kasus Kekerasan dan Kejahatan Seksual Anak
PONTIANAK - Masalah kejahatan seksual dan kekerasan terhadap anak tidak bisa dipandang sebelah mata, anak-anak merupakan generasi yang akan meneruskan bangsa ini kesepannya. Oleh sebab itu, pemerintah selalu membuat berbagai program untuk mencegah terjadi kekerasan terhadap anak.
Kali ini Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak (PPPA) bersama Pemkot Pontianak menggelar kegiatan sosialisasi menggunakan internet aman bagi anak di Kota Pontianak.
Kapala Bidang Perlindungan Anak Dari Eksploitasi, Kementerian PPPA, Agung Budi Santoso menjelaskan sesuai dengan fungsi dikementerian bagaiamana pihaknya terus berupaya membuat sistem perlindungan terhadap anak.
"Apalagi dengan sekarang dampak-dampak internet, satu sisi internet berdampak positif dan ada pula sisi negatif," ucap Agung Budi Santoso saat diwawancarai di Aula Sultan Syarif Abdurrahman, Kantor Wali Kota Pontianak, Jumat (3/5/2019).
Baca: Wali Kota Pontianak Tegaskan Pemkot Permudah Ijin Atlet Pelajar
Baca: Fakta-fakta & Kronologi Ayah Tiri di Kalbar Habisi Anaknya Seusai Persetubuhan Terlarang
Baca: SEDANG BERLANGSUNG! Live Streaming PSM Makassar Vs Bhayangkara FC Semifinal Leg 2 Piala Indonesia
Ia juga berharap anak-anak yang mengikuti pelatihan tersebut, bisa menjadi pelopor bagi teman-temannya dan peranan orangtua, oramg dewasa, pemerintah dan stakeholder lainnya untuk menghindarkan anak dari kekerasan dan kejahatan seksual serta eksploitasi seksual anak.
"Bagaimana mereka berinternet dan menghindari dampak negatifnya, jadi bagaimana mereka memanfaatkan positifnya internet saja. Kita harap upaya perlindungan anak terus maksimal, selama ini banyak kasus-kasus yang terjadi karena dampak negatif internet," ucap Agung.
Memang belum ada kajian terkait persentasi berapa jumlah pengaruh internet negatif terhadap kasus anak. Tapi dari beberapa kasus dan suvey yang dilakukan bahwa internet sangat besar dampaknya terkait kasus bulying, kekerasan dan kejahatan seksual terhadap anak.
Baca: Pemkot Gelar Workshop Internet Aman Untuk Anak
Baca: Banyak Kasus Dipicu Media Sosial, Kementerian PPPA Gelar Workshop Internet Aman Untuk Anak
Kemudian tentunya orangtua sebagai pendamping anak, harus mengetahui bahwa internet ini, kapan anak-anak dan umur berapa bisa menggunakan Hp terutama jenis Hp apa yang biberikan dan kedua orangtua harus melihat kondisi anak ketika sendiri dan bermain hp.
"Disitulah kalau tidak didampingi dan diawasi bisa berdampak negatif pada anak. Kita juga lakukan upaya pencegahan dengan penguatan kualitas SDM dengan kebijakan bagaimana membuat tata cara berinternet yang aman,"tegasnya.
Pihaknya terus membuat layanan layak anak, ketika ada internet berkonten negatif, maka bekerjsama dengan kominfo dan provider yang ada bagaimana mengantisipasi agar tidak mudah terakses.
Dampak negatif internet terhadap anak juga disunggung masalag kasus AU beberapa waktu laku. Kasus yang begitu viral dan membuat baik pelaku maupun korbannya sendiri malah terktekan karena medsos.