BNN Fokus Pendayagunaan Masyarakat di Kampung Beting Pontianak, Ubah Image Rentan Narkoba
Kampung Beting bahkan bisa disamakan dengan Kampung Ambon yang ada di Jakarta dimana sehingga menjadi perhatian serius untuk mengubah image tersebut
BNN Fokus Pendayagunaan Masyarakat di Kampung Beting, Ubah Image Rentan Narkoba
PONTIANAK - Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia, berperan tidak hanya memberikan tindakan hukum pada penyalahgunaan narkoba.
Tapi mempunyai tamggungjawab untuk membebaskan masyarakat serta kawasan dari ancaman dan kerentanan terhadap peredaran serta masuknya narkoba yang saat ini sudah menjadi musuh negara.
Mempunyai tanggungjawab sosial tersebut, BNN telah memetakan kawasan-kawasan yang rentan dan menjadi lokasi peredaran narkoba di Indonesia.
Satu diantaranya yang masuk dalam peta BNN adalah kawasan Kampung Beting Kota Pontianak.
Baca: Majelis Talim El-Betinqy Galang Dana Untuk Korban Kebakaran Kampung Beting
Baca: Korban Kebakaran di Kampung Beting dapat Bantuan dari Ketua Bhayangkari Kalbar
Kampung Beting bahkan bisa disamakan dengan Kampung Ambon yang ada di Jakarta dimana sehingga menjadi perhatian serius untuk mengubah image dan mengubah mainset masyarakatnya..
BNN bersama Kepolisian serta Pemkot Pontianak menggelar rapat koodinasi dalam rangka memantapkan program pemberdayaan alternatif pada kawasan rawan dan rentan narkoba di Kalimantan Barat.
Kegiatan dilangsungkan di Hotel Mercure, Jalan Ahmad Yani Pontianak, Senin (29/4/2019).
Rakor kali ini bagian upaya bersama dalam merubah kawasan rawan dan rentan narkoba guna mewujudkan kawasan yang bersih narkoba, produktif, inovatif, kreatif dan mandiri.
Direktur Pemberdayaan Alternatif BNN RI, Brigjen Polisi Andjar D menyampaikan bahwa saat ini khusus di Kalbar, lebih dari 60 ribu masyarakatnya telah terpapar narkoba.
Baca: Peredaran Narkoba Marak, Ini Kata Edi Kamtono
Baca: Kebakaran di Beting, 11 Rumah Terbakar 8 Diantaranya Hangus Tak Tersisa
"Angka ini akan jauh lebih besar karena pemakai narkoba atau peredaran narkoba ini sama dengan teori gunung es yang muncul dipermukaan hanya sebagian kecil tapi didalamnya jauh lebih besar," ucap Brigjen Polisi Andjar Dewantoro saat diwawancarai Tribun Pontianak di Hotel Mercure Pontianak, Senin (29/4/2019).
Kepastian berapa angka pengguna di Kalbar disebutnya memang tidak ada karena banyak yang tidak timbul dipermukaan. Sebab mendata pengguna narkoba tidak sama dengan mendata pengidap HIV.
Berkaitan dengan kawasan yang menjadi prioritas untuk dimasuki BNN, ia tegaskan bagaimana merubah maindset masyarakat yang dijadikan atau dianggap daerah rawan dan rentan terhadap narkoba.
"Satu diantaranya di Indonesia yang menjadi fokus dan pusat perhatian adalah Kampung Beting. Oleh sebab itu, BNN akan menggarapnya guna merubah mainset masyarakat setempat bagaimana masyarakat terhindar dari narkoba, masyarakat tidak berjualan narkoba, bahkan masyarakat dapat menjadi aktor utama mencegah narkoba masuk diwilayahnya," harap Brigjen Polisi Andjar Dewantoro.
Dijadikannya Kampung Beting menjadi fokus pemberdayaan alternatif masyarakat diharapkan bisa merubah image dan mainset masyarakatnya dengan diberdayagunakan, menjadi masyarakat yang kreatif, inovatif dan mandiri.
Baca: Kalbar 24 Jam - Ular Raksasa Masuk Rumah, Bandar Narkoba Ditangkap, hingga Kapal Feri Tenggelam
Baca: Pegiat Anti Narkoba, Ini Trik dan Cara Khusus Septian Hadapi Pecandu Narkoba