BNN Fokus Pendayagunaan Masyarakat di Kampung Beting Pontianak, Ubah Image Rentan Narkoba
Kampung Beting bahkan bisa disamakan dengan Kampung Ambon yang ada di Jakarta dimana sehingga menjadi perhatian serius untuk mengubah image tersebut
Satu diantara alasan masyarakat bermain narkoba adalah faktor ekonomi. Maka BNN Pusat dan PemKot Pontianak melakukan upaya sinergi berusaha bagaimana mencari life skill masyarakat setempat agar bisa dikembangkan.
"Kita harapkan masyarakat bisa berproduksi, produktif dan ada nilai ekonomi yang kita tawar. Memang mencari uang halal dan uang haram, inikan kadang uang haram mudah didapat dan lebih banyak," katanya.
Pihaknya ingin mengubah mainset masyarakat, mencari uang halal dan aman dunia akherat dan nilai ekonomi cukup tinggi.
Seperti yang disampaikannya untuk jahe merah, dengan modal yang tidak terlalu banyak masyaralat bisa menghasilkan Rp30 jutaan.
"Selama ini, banyak bandar-bandar atau pengedar juga menawarkan pada masyarakat bahwa narkoba itu adalah obat kuat. Contohnya banyak supir dan pekerja kebun sawit memakai narkoba," tujarnya.
Awalnya memang kuat setelah memakai bisa bekerja lama dan supir tetap melek, awalnya memang betul, tapi ia tidak sadar bahwa hari ketiga, hari keempat dia akan teler, dosisnya akan meningkat dan dia mulai ketergantungan dan harganya mahal.
"Maka timbul permasalahan baru, otaknya juga rusak. Sekali makai narkoba 5-10 saraf yang ada akan putus, maka lama-lama akan gila atau bisa meninggal," pungkasnya.