Hamili Putri Kandung
Bapak Cabuli Anak Kandung, Psikolog Sebut Penyebabnya Relasi
Telah terjadi Kasus pencabulan anak di Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Madrosid
Bapak Cabuli Anak Kandung, Psikolog Sebut Penyebabnya Relasi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Telah terjadi Kasus pencabulan anak di Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya.
Tersangka berhasil diamankan oleh Satreskrim Polresta Pontianak, sabtu ( 30/3/2019).
Seorang pria berinisial YS (49) tega mencabuli putri - putrinya hingga berkali - kali, bahkan diantaranya ada yang hamil, dan menggugurkan kandungan.
Mengetahui hal tersebut, Psikolog, Sarah SPsi MPsi, memberikan komentarnya terhadap kasus pencabulan yang telah dilakukan bapak terhadap anaknya sendiri.
Baca: Polda Kalbar Dukung Bakti Sosial Kesehatan di Istana Kadriah Pontianak
Baca: Pisah Sambut Pangdam XII/Tpr, Supriyadi: Kami Cinta Tanjungpura
Baca: Kakanwil Kemenkumham Kalbar Muhammad Yanis Sebut Kalbar Rumah Kedua
Baca: Musim Kampanye, Ada Potensi Pengurangan PAD dari Pajak Reklame, Dewan Nilai Itu Berlebihan
Sarah mengatakan untuk mengetahui hal tersebut perlu memperdalam motif dari pelaku sehingga tega melakukan perbuata keji terhadap anaknya sendiri.
Hubungan sedarah atau hubungan sumbang (incest) seperti itu dapat terjadi karena adanya relasi sosial yang tidak berjalan baik sehingga anak rentan menjadi korban.
"Relasi sosial, maksudnya peran gender secara eksplisit di masyarakat yang menempatkan laki-laki lebih dominan dibanding perempuan," ujar Psikolog Sarah saat dihubungi oleh Tribun, Minggu (31/3/2019) pagi.
Sehingga laki-laki lebih kuat (powerfull) dibanding perempuan kata dia, "ditambah lagi anak-anak dalam struktur keluarga menempati peran yang dikontrol (inferior) dibanding orangtua," imbuhnya.
Lebih jauh Sarah mengatakan, peran si bapak yang unggul (superior) membuatnya lebih berkuasa dibandingkan anak, dan dipengaruhi juga oleh masa lalu yang kurang mendapatkan ajaran tentang nilai moral dan agama, serta kurang baiknya pola hubungan dengan istri semakin memperkuat motif untuk melakukan hubungan sedarah.
"Jika relasi sosial berjalan dengan baik, bapak yang posisinya lebih superior dibanding anak akan menempatkan dirinya untuk melindungi dan mengayomi anaknya, terutama anak perempuan, bukan malah melakukan tindakan yang mengancam keselamatan anak," tutupnya.