Midji Janjikan Bonus Rp 10 Juta untuk Siswa Peraih Nilai 10
Sutarmidji menjelaskan pelaksanaan UN tingkap SMA/SMK sederajat secara umum di Kalbar tidak ada hambatan dan berjalan lancar
Penulis: Hamdan Darsani | Editor: Didit Widodo
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, TRIBUN - Gubernur Kalbar Sutarmidji menjanjikan akan memberikan bonus senilai Rp10 juta bagi peserta ujian nasional (UN) yang mendapat nilai 10 di tiga mata pelajaran yang diujikan.
"Dari empat mata pelajaran kalau ada siswa yang mendapatkan nilai 10 di tiga mata pelajaran yang diuji maka dia akan mendapatkan hadiah Rp10 juta dari saya pribadi," kata Sutarmidji disela meninjau Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMKN 1 Pontianak, Selasa (26/3/2019).
Sutarmidji menjelaskan pelaksanaan UN tingkap SMA/SMK sederajat secara umum di Kalbar tidak ada hambatan dan berjalan lancar. "Semua berjalan lancar dari di 14 kabupaten/kota se-Kalbar. Hingga saat ini tidak ada laporan berarti, cuma kemarin ada miss sedikit. Ada satu sekolah di Sadaniang, Kabupaten Mempawah mengalami masalah dalam ketersediaan listrik, namun sudah bisa diatasi," katanya.

Sebelumnya, Gubernur Kalbar Sutarmidji didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Barat Suprianus Herman melakukan peninjauan ke SMA Negeri 3 Pontianak dan di SMK Negeri 1 Pontianak.
Baca: Kapal Motor Angkut BBM Terbakar di Dermaga Rasau Kubu Raya, Nahkoda dan ABK Terluka
Baca: Sertijab Dua Pejabat Polda Kalbar, Kapolda Warning Penyidik Bila Kalah Pra Peradilan
Di SMK Negeri 1 Pontianak, selain meninjau ke ruangan tempat UN diselenggarakan, Sutarmijdi juga menyempatkan masuk ke ruang guru dan berdialog dengan beberapa guru.
Dalam penilaiannya, Sutarmidji mengatakan kondisi lingkungan sekolah itu masih perlu dilakukan pembenahan oleh kepala sekolahnya. "Secara umum sudah bagus, namun kondisi sekolah ini masih perlu diperbaiki agar para guru dan siswa yang belajar dan mengajar di sekolah ini lebih nyaman," tukasnya.
Midji menuturkan komitmen pemerintah provinsi untuk mewujudkan SMK favorit di setiap Kabupaten/Kota Se Kalbar. Selain itu, pihaknya akan mendorong akan ada peningkatkan fasilitas meubeler bagi sekolah. "Jadi beli kursi meja belajar jak banyak-banyak. Target saya tidak ada lagi kursi yang reot-reot di sekolah tuh," ujarnya.
Midji juga mengomentari tentang adanya wacana soal penghapusan ujian nasional. Ia memberikan sikap tidak setuju jika UN dihapuskan. "Tadak. Ngerampot (bohong) kok Ujian Nasional mau dihapuskan, tetap maseh ade Ujian Nasional," ujarnya.
Menurutnya ujian nasional merupakan parameter dan evaluasi pendidikan. Ada media ukur evaluasi dari ujian nasional. "UN juga sebagai upaya pemetaan terhadap sumber daya dan kualitas pendidikan. Ada media ukur untuk standarisasi. Jadi harus ada nilainya," paparnya.