Daun Kratom Jadi Matapencaharian Primadona Bagi Masyarakat

Bagaimana dampak positif daun kratom atau purik untuk masyarakat, sejumlah masyarakat Kapuas Hulu, menjawab daun kratom

Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/SAHIRUL HAKIM
Kebun daun kratom yang ditanam warga di Kecamatan Putussibau Selatan. 

Daun Kratom Jadi Matapencaharian Primadona Bagi Masyarakat

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU - Bagaimana dampak positif daun kratom atau purik untuk masyarakat, sejumlah masyarakat Kapuas Hulu, menjawab daun kratom adalah masih menjadi primadona matapencaharian unggulan bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dalam rumah tangga.

"Pastinya adanya daun kratom sangat membantu perekonomian kami sebagai masyarakat. Pokoknya dampak daun kratom sangat-sangat positif, karena mampu menghidupkan ekonomi masyarakat, setelah harga getah karet jauh rumah," ujar seorang petani daun kratom di Desa Empangau Kecamatan Bunut Hilir, Syaparudin kepada Tribun, secara eksklusif, Rabu (13/3/2019).

Baca: 80 Persen Masyarakat Kelas Bawah Mengerjakan Daun Kratom

Baca: Harga Gabah Kering di Mempawah Relatif Stabil

Baca: Surat Suara Pemilu 2019 di Ketapang Selesai Dilipat

Menurutnya, saat ini adalah masih menjadi primadona matapencaharian unggulan bagi masyarakat Kapuas Hulu. Karena hampir lahan kosong yang ada di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, sudah ditanami dengan daun kratom.

"Kalau kita berharap dengan harga getah karet, mahal seperti tahun yang lalu, pandai anak bini tak makan," ucapnya.

Maka dari itu diharapkan, ada isu rencana Pemerintah akan melarang masyarakat mengolah daun kratom, supaya untuk tidak dilarang karena saat ini hanya daun kratom yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya di Kapuas Hulu.

"Kami hanya mencari sesuap nasi, agar bisa tetap bertahan hidup, bukan untuk lebih," ungkapnya.

Petani daun kratom lainya, di Kecamatan Putussibau Selatan, Syahroni menyatakan dampak adanya daun kratom sangat positif bagi masyarakat Kapuas Hulu saat ini.

"Alhamdulillah, setelah ada daun kratom bisalah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga," ujarnya kepada Tribun.

Makanya dengan ini Syahroni berharap, Pemerintah Pusat untuk tidak melarang masyarakat mengolah daun kratom. Karena saat ini daun kratom sudah menjadi matapencaharian unggulan bagi masyarakat Kapuas Hulu.

"Kalau daun kratom dilarang, terus kami mau makan apa," ungkapnya.

Petani daun kratom di Kecamatan Jongkong, Roni menjelaskan, adanya daun kratom biaya anak-anak kuliah dan SMA bisa terpenuhi.

"Kalau berharap harga getah karet, pandai mahasiswa di Pontianak tak makan dan putus sekolah atau kuliah," ujarnya kepada Tribun.

Menurutnya, daun kratom adalah memberikan dampak yang positif bagi masyarakat Kapuas Hulu. Karena matapencaharian masyarakat saat ini adalah daun kratom, bukan lagi getah karet.

"Diharapkan daun kratom tidak dilarang oleh pemerintah, kalau memang harus dilarang tapi ada solusi, pekerjaan apa yang harus masyarakat kerjasama demi memberikan anak bini makan," ungkapnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved