Tahanan Polsek Pontianak Barat yang Masuk Islam Diberi Nama Muhammad Rajab
Bripka Andi menuturkan bahwa di Polsek Pontianak Barat ada program tausiah terhadap tahanan yang ditetapkan setiap Sabtu sore
Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Tri Pandito Wibowo
Tahanan Polsek Pontianak Barat yang Masuk Islam Diberi Nama Muhammad Rajab
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Mendampingi Kapolsek Pontianak Barat, Kompol Abdullah, anggota Reskrim Polsek Pontianak Barat, Bripka Andi Rahadian, SE, yang menjabat sebagai Bamin Reskrim dan Batahti Polsek Pontianak Barat menceritakan awal mula Hisar (35) memeluk agama Islam dan berganti nama menjadi Muhammad Rajab, Selasa (12/3/2019) siang.
Bripka Andi menuturkan bahwa di Polsek Pontianak Barat ada program tausiah terhadap tahanan yang ditetapkan setiap Sabtu sore, dimana program tersebut sudah mulai sekitar bulan Desember semasa Kompol Bermawis masih menjabat sebagai Kapolsek.
"Awal mulanya tahanan banyak menghabiskan waktu tidur-tiduran, ribut tidak jelas, dengan adanya program Kapolsek ini, alhamdulilah tahanan mulai mengenal sholat, yang awalnya tidak sholat jadi sholat," tuturnya.
Baca: Transera Hotel Pontianak Launching 5 Menu Andalan, Harga Terjangkau
Baca: Polsek Entikong Bekuk Dua Pelaku Pencuri Kain Tenun
Baca: ILC TVONE Selasa 12 Maret Sedang LIVE, Kubu 02 Mencurigai DPT Pemilu 2019! Menanti Rocky Gerung
Selain tausiah, tahanan di Polsek Pontianak Barat juga kasi buku taklim, mereka diajarkan membuat majelis taklim di dalam sel. Bahkan ada juga yang mengamalkan puasa Senin-Kamis.
"Sabtu kemarin, setelah ustaz menyampaikan tausiah, ada seorang tahanan menyampaikan ke saya, pak ada yang mau masuk Islam," tutur Bripka Andi.
Bripka Andi sempat terkejut, rupanya yang mau masuk ini dari Nasrani. "Saya tanya kapan mau masuk islam? Apakah ada paksaan atau tidak? Dari keterangannya tidak ada paksaan," ujarnya.
Bripka Andi kemudian membuat janji dengan ustaz lepas Isya, sekira pukul 07.45 malam WIB.
"Sebelum syahadat, sekitar 4 orang terlebih dahulu memberikan gambaran tentang Islam. Seperti rukun Islam, rukun Iman, halal haram dan sebagainya, setelah itu dibimbing buat mengucapkan dua kalimat syahadat," papar Bripka Andi.
Bripka Andi menuturkan, nama tahanan tersebur adalah Hisar. Dari penjelasan ustaz, arti namanya itu orang yang merugi.
"Ustaz kemudian menawarkan, bagaimana kalau diganti kata ustaz, terus yang mau masuk Islam ini mengiyakan, digantilah jadi Muhammad Rajab," terangnya.
Bripkan Andi juga merasa bertanggungjawab dan turut membimbing Muhammad Rajab tentang keislaman.
"Saya ajarkan cara berwudhu. Saya bekali buku tuntunan shalat. Jangan sampai sudah mualaf malah tidak tahu apa-apa," ujarnya.
Baca: TERPOPULER - Kebiasaan Luna Maya, Valentino Rossi di MotoGP Qatar 2019, Hingga Terduga Teroris
Baca: Tilep Dana Haji Plus Hingga Rp 596 Juta, Seorang Ibu Rumah Tangga Diamankan Polres Ketapang
Muhammad Rajab sempat mengaku kepada Bripka Andi bahwa sejak kecil dia tidak pernah ke Gereja. Melihat teman-teman di dalam selnya shalat, dia merasa tenang, damai, jadi pengen ikut.
"Karena mungkin kehidupan sehari-hari nya tidak teratur, jauh dari agamanya. Kemudian melihat teman-teman di dalam sel shalat, mulai ada rasa damai. Kemudian disampaikan ke tahanan lain baha ia mau menjadi Muslim," papar Bripka Andi.