Fatayat Nahdlatul Ulama Akan Luncurkan Modul Dakwah Ramah

Anggian Ermarini menilai saat ini dari sejumlah kasus bahwa perempuan menjadi tren baru dalam kontek radikalisasi

Penulis: Hamdan Darsani | Editor: Tri Pandito Wibowo
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Hamdan
Ketua PP Fatayat NU Anggian Ermarini 

Fatayat Nahdlatul Ulama Akan Luncurkan Modul Dakwah Ramah

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketua PP Fatayat Nahdlatul Ulama, Anggian Ermarini menilai saat ini dari sejumlah kasus bahwa perempuan menjadi tren baru dalam kontek radikalisasi. Terdapat kasus terorisme atau radikalisasi yang menjadi trennya adalah perempuan dan anak.

"Perempuan dan anak menjadi konsen Fatayat NU, hari ini kita finalisasi modul dakwan ramah milik fatayat NU," ujarnya saat berada di Pontianak usai melantik PW Fatayat NU Kalbar, Sabtu (9/3/2019).

Baca: PP Fatayat Lantik Pengurus Wilayah Fatayat Nahdlatul Ulama Kalbar

Baca: Lantik PW Pengurus Fatayat Nahdlatul Ulama Kalbar, Ini Harapan Pengurus Pusat

Menurutnya, dakwa-dakwah yang ada saat ini baik di stasiun TV baik on air, off air, atau di dunia maya saling menghujat, menyalahkan, dan mudah saling mengkafirkan dan menganggap oranglain tidak benar.

"Nah itu didalam modul tersebut akan kita formulasikan bagaimana kita dalam berdakwah dengan lebih ramah, lebih OK dan dapat diterima masyarakat secara lebih luas," ujarnya.

Baca: LIVE STREAMING Semifinal All England Open 2019, Sedang Berlangsung Saat Ini

Baca: Kalbar 24 Jam - Edi Kamtono Marah, Kios PKL Pasar Sudirman Dibongkar, Hingga Masalah Karet dan Sawit

Baca: Cuplikan Gol Barito Putera Vs Persita: Gavin Bawa Barito Bersaing di Klasemen Piala Presiden 2019

Selain itu, Fatayat juga memiliki forum dakwah anti terorisme karena kita melihat tren bahwa perempuan dan anak seolah-olah menjadi subyek dalam aksi radikalisme.

Menurutnya hal tersebut bentuk pemanfaatan dari kondisi perempuan yang dianggap lebih lemah dan dianggap sub ordinatnya laki-laki.

"Ada banyak kasus perempuan dinikahi, atas nama bahwa aku suamimu. Kamu harus taat pada suami dan harus menjalankan perintah suami termasuk untuk melakuka tindakan radikal. Bahkan ada yang membawa anak untuk menyebarkan paham-paham yang sangat keras," ujarnya.

Hal tersebut akan menjadi PR yang sangat nyata bagi fatayat.

"Fatayat ini kan berisi perempuan-perempuan muda yang produktif sehingga dapat Berperan sebagai pendamai bukan justru memberikan situasi panas," ujarnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved