Terjebak Dalam Lubang Bekas Galian Tambang Emas Ilegal, 8 Orang Tewas Tertimbun Longsor

"Saya terus berdoa kalau memang belum di sini ajal saya maka tolak akang pa kita (selamatkan saya)," ujar Deni.

Editor: Jimmi Abraham
Tribun Manado
Penambang Emas di Bolaang Mongondow yang Selamat dari Longsor 

Terjebak Dalam Lubang Bekas Galian Tambang Emas Ilegal, 8 Orang Tewas Tertimbun Longsor

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Longsor di area pertambangan emas tanpa izin (PETI) di Super Busa, Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongindow (Bolmong), Sulawesi Utara pada Selasa (26/2/2019) malam menyebabkan delapan orang penambang meninggal dunia dan 19 lainnya luka. 

Deni Mamonton menjadi satu di antara korban yang selamat dalam peristiwa nahas itu.

Penambang asal Desa Genggulang, Kecamatan Kotamobagu Utara, Kotamobagu selamat dengan cara yang cukup tak disangka.

Deni Mamonton menceritakan kronologi peristiwa yang membuatnya harus terbaring di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Popundayan Kota Kotamobagu.

Baca: Momo Geisha Melahirkan Anak Pertamanya di Singapura, Ini Jenis Kelamin dan Foto Bayinya!

Baca: Buat Anda yang Takut Foto Profil WhatsApp Disalahgunakan, Begini Cara Menyembunyikannya!

Pada Selasa pukul 19.00, Deni bersama lima rekannya masuk ke lubang hingga 10 meter.

Dari lima orang hanya dia bersama satu rekannya yang selamat.

Kata dia, awalnya biasa saja, ratusan orang beraktivitas memukul bebatuan mencari material emas.

Satu jam kemudian, pukul 20.00, Deni melihat ada bebatuan kecil yang mulai berjatuhan. Berlangsung tak lama.

"Tiba-tiba saja langsung ambruk. Ada bunyi seperti angin. Kami semua tertimbun tanah. Kaki saya terjepit batu dan mayat penambang lain," ujar Deni kepada tribunmanado.co.id saat terbaring di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Kotamobagu.

Saat itu, Deni tak menyerah. Dia berdoa kepada Allah SWT meminta agar diselamatkan.

"Saya terus berdoa kalau memang belum di sini ajal saya maka tolak akang pa kita (selamatkan saya)," ujar Deni.

Deni terjebak di satu titik berukuran sekitar 3 meter x 3 meter. Dia bersama tiga orang lainnya. Dua orang penambang dari daerah lain.

"Awalnya kami masuk lima orang, tiga sudah tidak tahu di mana. Ada dua penambang lain yang membantu kami keluar," ujar Deni.

Di saat itu, Deni menahan sakit, kaki kiri terjepit batu dan mayat. Perlahan dia berusaha mengeluarkan kaki kiri.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved