Suriansyah Tegaskan ASN Harus Siap Ikuti Revolusi Industri 4.0

Revolusi Industri 4.0 adalah sesuatu yang bersifat global, tidak bisa ditahan dan tidak bisa dihindari. Kita hanya bisa menyesuaikan diri.

Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Tri Pandito Wibowo
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ RIZKY PRABOWO RAHINO
Wakil Ketua DPRD Kalbar, H Suriansyah saat diwawancarai usai rapat paripurna di Aula Balairung Sari Gedung DPRD Kalbar, Kamis (25/10/2018) 

Suriansyah Tegaskan ASN Harus Siap Ikuti Revolusi Industri 4.0

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK -  Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Barat, Ir H Suriansyah menegaskan Aparatur Sipil Negara (ASN) harus siap ikuti perkembangan dalam Revolusi Industri 4.0.

“Revolusi Industri 4.0 adalah sesuatu yang bersifat global, tidak bisa ditahan dan tidak bisa dihindari. Kita hanya bisa menyesuaikan diri. Termasuk para ASN,” ungkapnya, Kamis (28/2/2019).

Penerapan Revolusi Industri 4.0 di bidang penyelenggaraan pemerintah tentunya berdampak positif pada percepatan pelayanan yang ditunjang perkembangan teknologi dan informasi.

Baca: 12 Peserta Siap Bidik Jabatan Sekda Kalbar, Sabtu Ini Pengumuman Peserta yang Lolos Administrasi

Baca: Sebut Ada Pihak yang ingin Rongrong, Maruf Amin: Kita Jaga Negara

Baca: BREAKING NEWS - 15 Orang Diamankan Dari Kos-kosan, Satpol PP Temukan Alat Hisap Narkoba

Di sisi lain, pelayanan publik era Revolusi Industri 4.0 tentunya dengan sendirinya akan terjadi regenerasi di instansi ASN baik kontrak maupun honor.

“ASN yang punya pengenalan terhadap teknologi itu tentu akan menjadi lebih tinggi kemampuannya. Sementara itu, ASN yang tidak mampu menyesuaikan diri akan terpinggirkan dengan sendirinya. Mungkin dengan pensiun dini atau pemberhentian,” terangnya.

Ia menegaskan kembali Revolusi Industri 4.0 merupakan sesuatu tidak bisa dihindari dan menjadi konsekuensi yang harus diterima zaman sekarang.

“Tapi itu tentu tidak mudah membalikkan telapak tangan. Sebagai contoh di lingkungan DPRD saja masih ada pegawai yang tidak bisa mengaplikasikan teknologi komputer dan sebagainya. Otomatis itu membuat mereka tidak bisa bekerja di bidang itu,” tukasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved