Hadiri Workshop Item Riview di Pontianak, Ini Kata Ketua AIPNI Regional XI Kalimantan

Kegiatan yang rutin dilakukan adalah meriview soal, item riview membuat soal terutama soal untuk uji kompetensi (ukom) Ners.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ANGGITA PUTRI
Foto bersama ketua AIPNI Regional XI Kalimantan M Syafwani sekaligus fasilitator, Ketua Stikes Yarsi Pontianak Fajar Yousriatin serta 10 institusi Regional XI Kalimantan  

Hadiri Workshop Item Riview di Pontianak, Ini Kata Ketua AIPNI Regional XI Kalimantan 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,PONTIANAK-   Ketua AIPNI Regional XI Kalimantan, M Syafwani mengemukakan yang menyelenggarakan pendidikan S1 Ners di Kalimantan ada 12 institusi.

Tingkat Regional, jelas Syafwani  pertemuan digelar setahun 3 kali setahun dengan tempat bergantian.

Pada kesempatanan ini, lanjut Syafwani, yang menjadi tuan rumah di acara workshop item riview, Stikes Yarsi Pontianak.

Kegiatan yang rutin dilakukan adalah meriview soal, item riview membuat soal terutama soal untuk uji kompetensi (ukom) Ners.

"Karena seperti yang kita ketahui di Indonesia para perawat harus menghadapi Ukom nasional. Kalau belum lulus tidak bisa melakukan praktek pelayanan nasional," ujar Syafwani saat ditemui di hotel Orcard, rabu (13/2/2019).

Baca: Hingga Akhir 2018, BPN Kubu Raya Terbitkan 25.100 Sertifikat Tanah Melalui Program PTSL

Syafwani berharap pada pelaksanaan Ukom 3 kali dalam setahun banyak soal dari Kalimantan, sehingga mahasiswa dan alumni sudah familiar, serta bisa meningkatkan angka kelulusan.

Dari 12 institut yang tergabung dalam regional XI Kalimantan, yang terbanyak adalah dari Kalsel yaitu 6 institusi, 3 institusi di Kalbar, 1 institusi di Kalteng dan Kaltim ada 3 institusi.

"Target kita berkaitan dengan profesi perawat yang dianggap bahwa pulau Jawa yang paling unggul, maka kita ingin Kalimantan juga ingin lebih maju," ujarnya.

"Kita ingin menunjukan kepada Indonesia bahwa kalimantan tidak kalah dengan pulau Jawa," ujarnya.

Jadi generasi akan datang tidak perlu jauh-jauh mengambil kuliah ke luar pulau.

"Adanya regional supaya kita punya pandangan dan tujuan. Jadi walaupun ada persaingan, tapi kita upayakan persaingan itu diperkecil supaya nanti mutu kita standar lulusannya sama," tutupnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved