Cegah Peningkatan Penyakit DBD, Aryadi: Semua Elemen Masyarakat Harus Andil

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mempawah mewaspadai peningkatan penyakit Demam Berdarah (DBD).

Penulis: Ramadhan | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID / FERRYANTO
Tokoh Masyarakat di Desa Antibar Mempawah, Aryadi atau disapa Pak Uning 

Cegah Peningkatan Penyakit DBD, Aryadi: Semua Elemen Masyarakat Harus Andil

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mempawah mewaspadai peningkatan penyakit  Demam Berdarah (DBD).

Hal ini dilakukan karena Awal tahun 2019 merupakan siklus lima tahun DBD.

Hal ini mendapat tanggapan serius dari beberapa beberapa elemen, salah satunya Aryadi seorang tokoh masyarakat.

Aryadi mengatakan bahwa pencegahan ini bukan hanya tugas lembaga kesehatan, namun semua elemen kalangan masyarakat juga harus andil dalam mencegah peningkatan penyakit DBD ini.

Baca: Dukung Dinkes Cegah Peningkatan DBD, Darwis: Segera Lakukan Tindakan Antisipasi

Baca: Live Streaming Malaysia Masters 2019! Jonathan Christie Ditantang Wakil Denmark

Baca: Nominal Dana PKH Untuk Masyarakat Penerima Manfaat Berubah

"Masyarakat harus mencegah dan menjaga lingkungan tetap bersih. Juga melakukan perlindungan diri dengan menggunakan lousen anti nyamuk," ujar Riyadi saat di wawancarai, Rabu (16/1/2019).

Tokoh Masyarakat yang kerap disapa Pak Uning ini menilai upaya tersebut bisa dilakukan, untuk menekan angka penyebaran penyakit DBD.

Menurutnya tindakan pencegahan ini lebih baik dilakukan sejak awal, dari pada melakukan tindakan pengobatan ketika sudah terkena DBD.

"Dalam hal ini, kami meminta pemerintah untuk lebih meningkatkan lagi pencegahan DBD ini. Mungkin dengan pemberian obat abate dan melakukan fogging, terutama didaerah yang rawan penyakit tersebut," ungkapnya

Pak Uning berharap dengan dilakukannya tindakan tersebut, bisa menanggulangi penyebaran penyakit DBD. Namun ini tentunya harus dilakukan secara bersama, baik dari pemerintah, masyarakat, serta semua kalangan.

"Kita juga menghimbau kepada orang tua yang anaknya masih bersekolah. Untuk tidak terkena gigitan nyamuk, bila perlu anak dibekali dengan lausen anti nyamuk," tegasnya.

Pak Uning juga berharap pemerintah bisa menyuplai lausen anti nyamun tersebut, kepada masyarat agar menghindari gigitan nyamuk.

"Kami juga harapkan pemerintah bisa membagikan lausen anti nyamuk kepada masyarakat, guna mencegah gigitan nyamuk," tutupnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved