Siswi SMA Menghilang

Kepsek SMAN 1 Sintang Bantah Kabar Adanya Kejadian Bully yang Dialami Siswanya Hingga Hilang

Kejadian menghilangnya Siswi SMA Negeri 1 Sintang, Rindiyanti Rahmadani yang dikabarkan akibat menerima perilaku bully

Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK/kolase
Kepsek SMAN 1 Sintang Bantah Kabar Adanya Kejadian Bully yang Dialami Siswanya 

Kepsek SMAN 1 Sintang Bantah Kabar Adanya Kejadian Bully yang Dialami Siswanya Hingga Hilang

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Kejadian menghilangnya Siswi SMA Negeri 1 Sintang, Rindiyanti Rahmadani yang dikabarkan akibat menerima perilaku bully oleh teman-teman sekelasnya mendapatkan respon dari Kepala Sekolah, Edi Sunaryo, Selasa (15/1/2019) pagi.

Diketahui bahwa Rindiyanti pada Senin (14/1) sudah ditemukan oleh pihak keluarga dan pihak kepolisian dalam keadaan baik-baik saja di rumah warga di wilayah Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi.

"Dari beberapa media ada yang mengatakan dibully, untuk menindaklanjuti itu saya sudah memanggil wali kelas dan waka kesiswaan untuk coba dikonfirmasi lagi apakah anak ini benar-benar dibully teman sekelasnya," katanya.

Baca: BREAKING NEWS: Bejat! Tiga Pemuda Cabuli Pelajar SMA di Kapuas Hulu, Rumah Kosong Saksi Bisu

Baca: Tjhai Chu Mie: SPN Polda Kalbar Berjodoh dengan Singkawang

Baca: Pemilu 2019, KPU Kayong Utara Targetkan Partisipasi Pemilih 80 Persen

Selain wali kelas dan waka kesiswaan, menurut Edi pihak kepolisian Polres Sintang juga meminta keterangan siswa-siswi tersebut. Setelah diminta keterangan, bahwa teman-teman sekelas Rindi tidak merasa ada melakukan bully.

"Jadi anak-anak tidak merasa membully dan tidak ada pembullyan di kelas itu. Jadi intinya bukan karena dibully penyebab dia meninggalkan rumah. Bisa jadi penyebab lain, kita belum tahu karena kita belum tanya," jelas Edi.

Terkait keterangan yang menyatakan bahwa Rindi kerap tidak mendapatkan teman kelompok saat kerja kelompok, menurut Edi tidak serta-merta hal itu disebut bully. Bisa saja dari Rindi sendiri yang kurang aktif mencari kelompok.

"Jadi dia juga harus instropeksi, kenapa tidak mendapat kelompok, apakah misalnya saya tidak rajin, atau saya tidak mengerjakan tugas-tugas. Kita tidak bisa langsung menyalahkan siswa karena tidak membawanya dalam kelompok," katanya.

Edi menilai selama ini pihak sekolah selalu menanamkan rasa kekeluargaan.

Baca: Polres Ketapang Gelar Konferensi Pers Pengungkapan Kasus Narkoba

Baca: Abdul Sani Dukung Kepolisian Lakukan Tindakan Represif bagi Bandar Narkoba

Bahkan jika ada siswa-siswi yang sakit atau terkena musibah, secara spontan teman-teman sekelas menjenguk atau bersama-sama mengumpulkan iuran.

Meskipun demikian, Edi menyampaikan bahwa pihak sekolah tetap akan menerima Rindi jika ingin tetap kembali belajar di sekolah.

Namun jika tetap ingin pindah, pihak sekolah juga akan membantu mengurus keipindahannya.

"Kita tidak akan menghakimi dengan marah atau apa. Kita ketahui dulu persoalannya apa apakah karena sekolahan atau faktor lainnya atau karena perasaan tidak nyaman atas kejadian yang dialami di sekolah atau persoalan lain," katanya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved