Gay di Pontianak Banyak Terjangkit Virus HIV-AIDS, Sasar Anak-anak & Punya Ribuan Followers
Gay di Pontianak Banyak Terjangkit Virus HIV-AIDS, Incar Anak-anak dan Pelajar
Penulis: Syahroni | Editor: Rizky Zulham
Gay di Pontianak Banyak Terjangkit Virus HIV-AIDS, Incar Anak-anak dan Pelajar
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Sekretaris Komisi Penanggulangan HIV-AIDS Kota Pontianak, Lusi Nuryanti menuturkan selain ibu rumah tangga yang banyak terjangkit virus HIV-AIDS, terdapat para lelaki yang sering berhubungan dengan lelaki yang terjangkit.
Pada tahun 2018, tercatat 105 warga Pontianak yang kedapatan terjangkit HIV-AIDS.
"Selain ibu rumah tangga, di Kota Pontianak yang tinggi terjangkit HIV-AIDS adalah lelaki yang sering berhubungan sesama jenis," Kamis (10/1/2018).
Lusi dan LSM lainnya terus berupaya mengedukasi masyarakat agar dapat mencegah penularan HIV-AIDS.
Pasangan homo atau gay rentan terjangkit oleh HIV-AIDS.
Kalangan lelaki seks lelaki (LSL) alias gay mendominasi penderita HIV/AIDS di Kota Pontianak.
Baca: Kaum Gay Dominasi Idap HIV di Kota Pontianak, KPA Temui Wakil Wali Kota
Baca: Lusi: Gay di Pontianak Banyak Terjangkit HIV-AIDS
Baca: Cegah HIV/AIDS Sejak Dini, Pemkot Pontianak Gencar Ajari Remaja Kespro
Kondisi itu terlihat dari pendataan berdasarkan kelompok risiko orang dengan HIV-AIDS (ODHA) kumulatif pada tahun 2018.
Sekretaris Program Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Pontianak, Lusi Nuryanti menyebutkan jumlah gay dalam kasus HIV mencapai 33 orang. Disusul, dari kalangan Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak 19 orang.
“Kasus HIV dari kalangan LSL atau gay mendominasi dibandingkan dengan kelompok resiko tinggi lainnya, termasuk ibu rumah tangga,” beber Lusi, Kamis (10/1/2019).
Lusi merinci gay dan IRT, kelompok lainnya yakni dari wanita pekerja seks (WPS) pengguna napza suntik terdata 105 pengidap HIV/AIDS di Kota Pontianak.
"Sepanjang 2018 temuan kita yang terjangkit HIV-AIDS Kota Pontianak ada 105 orang, Terbanyak kaum gay dan ibu rumah tangga," ucap Lusi di Kantor Wali Kota Pontianak, Kamis (10/1).
Untuk itu, lanjut Lusi, pihaknya dari pengurus KPA Pontianak melakukan rapat koordinasi (rakor) dengan Wakil Wali Kota Pontianak mengenai temuan-temuan terbaru dan perkembangan kasus HIV-AIDS khusunya di Kota Pontianak.
"Ini pertama kalinya kita bertemu Ketua Pelaksana Harian, Komisi Penanggulangan HIV-AIDS Kota Pontianak, Bapak Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan," ucap Lusi.
Memang selama lima tahun terkahir temuan baru pengidap HIV-AIDS selalu menurun. 2018 setidaknya ditemukan 105 warga Pontianak yang terjangkit HIV-AIDS baru. Kasus temuan ini turun dari tahun sebelumnya sekitar 140 orang.