Kaum Gay Dominasi Idap HIV di Kota Pontianak, KPA Temui Wakil Wali Kota

Jumlah gay dalam kasus HIV di Kota Pontianak mencapai 33 orang. Disusul, dari kalangan Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak 19 orang.

Penulis: Syahroni | Editor: Didit Widodo
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ALFON PARDOSI
Warga Binaan Rutan Kelas 2B Landak saat mendapatkan pengecekan HIV/AIDS dari Tim Dinkes Landak, beberapa waktu lalu. 

Laporan Wartwan Tribun Pontianak; Syahroni

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, TRIBUN - Kalangan lelaki seks lelaki (LSL) alias gay mendominasi penderita HIV/AIDS di Kota Pontianak. Kondisi itu terlihat dari pendataan berdasarkan kelompok risiko orang dengan HIV-AIDS (ODHA) kumulatif pada tahun 2018.

Sekretaris Program Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Pontianak, Lusi Nuryanti menyebutkan jumlah gay dalam kasus HIV mencapai 33 orang. Disusul, dari kalangan Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak 19 orang.

“Kasus HIV dari kalangan LSL atau gay mendominasi dibandingkan dengan kelompok resiko tinggi lainnya, termasuk ibu rumah tangga,” beber Lusi, Kamis (10/1/2019).

Lusi merinci gay dan IRT, kelompok lainnya yakni dari wanita pekerja seks (WPS) pengguna napza suntik terdata 105 pengidap HIV/AIDS di Kota Pontianak.

"Sepanjang 2018 temuan kita yang terjangkit HIV-AIDS Kota Pontianak ada 105 orang, Terbanyak kaum gay dan ibu rumah tangga," ucap Lusi di Kantor Wali Kota Pontianak, Kamis (10/1).

Ilustrasi
Ilustrasi (Shutterstock)

Untuk itu, lanjut Lusi, pihaknya dari pengurus KPA Pontianak melakukan rapat koordinasi (rakor) dengan Wakil Wali Kota Pontianak mengenai temuan-temuan terbaru dan perkembangan kasus HIV-AIDS khusunya di Kota Pontianak.

"Ini pertama kalinya kita bertemu Ketua Pelaksana Harian, Komisi Penanggulangan HIV-AIDS Kota Pontianak, Bapak Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan," ucap Lusi.

Memang selama lima tahun terkahir temuan baru pengidap HIV-AIDS selalu menurun. 2018 setidaknya ditemukan 105 warga Pontianak yang terjangkit HIV-AIDS baru. Kasus temuan ini turun dari tahun sebelumnya sekitar 140 orang.

"Harapan kita kedepannya terus turun dan kalau bisa jangan sampai 100 kasus untuk warga Pontianak," tambahnya.

Memang sepanjangnya 2018, jika ditotalkan baik warga Pontianak maupun warga luar yang diperiksa di Kota Pontianak total temuan baru 205 orang. 100 adalah warga luar kota dengan jumlah total yang diperiksa 11.974 orang.

"Jadi fenomena seluruh Indonesia, temuan terbaru angka HIV-AIDS sudah bergerak pada ibu rumah tangga. Kemudian teman-teman yang lelaki seks sama lelaki," jelas Lusi.

Pihaknya berusaha mmenyadarkan masyarakat akan bahaya HIV/AIDS dan mengimbau memeriksakan dirinya agar tak tertular.

"Kalau dulu HIV/AIDS ini kita kenal hanya di populasi kunci saja. Nah saat ini dengan dunia semakin canggih, HP digenggam dan itu menyebabkan tingginya angka penularan dari suami ke istri dan sebaliknya," papar Lusi.

Apalagi menurutnya Kota Pontianak sebagai kota jasa dan perdagangan. Sehingga banyak ibu rumah tangga dan warga lainnya yang menjadi kalangan berisiko terjangkit

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved