Dana Porprov Tak Transparan Disinyalir jadi Penyebab Prestasi Atlet Kubu Raya Merosot
Saat saya tanyakan langsung ke Ketua KONI Kubu Raya masalah ini hanya dijawabnya memang segini karena tidak ada anggaran,
Penulis: Try Juliansyah | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak : Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Atlet Kubu Raya yang mengikuti Porprov beberapa waktu lalu mengaku kecewa karena anggaran dinilai tidak transparan. Anggaran Rp1,5 miliar bersumber dari APBD.
Dengan anggaran sebesar itu, peraih medali emas Rp3,5 juta, medali perak Rp1.250.000 dan untuk peraih medali perunggu Rp600 ribu.
"Sudah tidak tranparan, dana untuk Porprov Rp1,5 miliar. Yang menjadi pertanyaan kemana dana itu," kesal salah satu altet judo putri, Hariyani, Senin (7/1/2019).
Baca: Sambangi Pemuda, Ini Pesan Personel Polsek Tekararang
Hariyani merupakan peraih medali perak di ajang Porprov 2018 lalu untuk membela nama Kubu Raya namun hanya dihargai dengan bonus Rp1.250.000. Jumlah ini menurutnya jauh berbeda jika dibandingkan dengan kabupaten lain.
"Saat saya tanyakan langsung ke Ketua KONI Kubu Raya masalah ini hanya dijawabnya memang segini karena tidak ada anggaran," ujar Hariani.
Bahkan untuk TC (Training Center/ pusat pelatihan) untuk persiapan Porprov, tidak satu pun atlet yang dibiayai. Selama tiga bulan atlet harus merogoh kocek sendiri untuk mengikuti TC.
"Kami harus mengeluarkan uang sendiri. Untuk makan, bensin dan operasional lainnya. Hanya uang pesangon Rp200 ribu saja dikasih itu pun untuk saat mau bertanding," katanya.
Hariyani menilai kondisi ini sudah terjadi di dua kali kepengurusan KONI Kubu Raya. Tidak ada perubahan dan perkembangan yang lebih baik.
"Wajar dan jangan heran kalau banyak atlet Kubu Raya membela daerah lain. Akibatnya, prestasi Kubu Raya merosot di peringkat keenam padahal lalu-lalu kita di peringkat ketiga dengan puluhan medali," tuturnya.